Lihat ke Halaman Asli

Sebelum Detik-detik Proklamasi

Diperbarui: 17 Agustus 2020   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kita asyik dengan pekik merdeka,
ia justru asyik dengan pekik baskom.
Sejenak hanya diam dan tak paham
ketika kutanyakan arti merdeka
seakan menjawab, "Aku belum merdeka".

Ketika kita merasa sudah merdeka,
ia masih saja setia berjuang.
Menegakkan kesenjangan hak,
menumpas jejak-jejak kemiskinan,
melawan bayang-bayang kebodohan.

Ia tak tahu apa-apa tentang negeri.
Pun tak tahu siapa-siapa yang berulah
Ia hanya pandai menghapus air mata
sesekali mengelap peluh di wajahnya
sambil menceritakan takdir jelata.

Terlihat semringah melukis rupanya
sebelum pulang menghitung laba.
Ketika membawa dua lembar rupiah
bergambar sepasang Proklamator.

Bone, 170820




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline