Lihat ke Halaman Asli

Dua pemateri yang berbeda yang menyampaikan materi di MATAF UNISA Yogyakarta, Salah satunya dari kepolisian

Diperbarui: 16 September 2025   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

UNISA Yogyakarta gelar MATAF, Bekal awal mahasiswa  baru untuk berproses di kampus islami, unggul, dan humanis  

Universitas Aisyiyah Yogyakarta  menyelenggarakan  kegiatan MAATF mahasiswa baru  sebagai agenda tahunan penyambutan civitas akademik baru. Pada tanggal 16 september 2025 MATAF ini di laksanakan dengan 2 tema yaitu "Kehidupan berbangsa, bernegara, pembinaan kesadaran bela negara dan Sistem pendidikan tinggi" Dengan narasumber pertama yaitu Ibu Kompol Leo Nisya Sagita, S.I.K. Kasubditbintibsos Ditbinmas Polda DIY dan narasumber kedua yaitu Bapak Amika Wardano, S.Sos.,MA.ph,D.

Kegiatan ini diikuti oleh ribuan mahasiswa baru dari berbagai program studi. Melalui MATAF, mahasiswa diperkenalkan tentang bela negara dan menjadi mahasiswa yang aktif.

Peran Strategis Mahasiswa dalam Upaya Bela Negara di Era Post-Truth

Era Post-Truth: Ancaman Baru bagi Bela Negara

Era digital telah menghadirkan tantangan baru bagi bangsa Indonesia. Informasi hoaks dan disinformasi menyebar dengan cepat, memicu polarisasi sosial, serta menurunkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat. Penelitian Lemhannas RI (2024) bahkan menemukan bahwa 39% mahasiswa terpapar paham radikal, sebuah angka yang mengkhawatirkan karena mahasiswa adalah generasi penerus bangsa.

Tantangan utama saat ini bukan lagi sekadar ancaman militer, melainkan bagaimana mahasiswa mampu menyaring informasi, menjaga integritas, dan memperkuat persatuan bangsa di tengah arus informasi yang tidak jelas kebenarannya.

Mahasiswa: Agen Perubahan dan Penjaga Nilai Bangsa

Sejak dahulu, mahasiswa dikenal sebagai kekuatan moral sekaligus penggerak perubahan sosial. Peran penting mereka dapat dipahami melalui empat pilar utama:
1.Agent of Change : penggerak perubahan positif dalam pembangunan bangsa.
2.Iron Stock  : cadangan kekuatan bangsa untuk masa depan Indonesia.
3.Kekuatan Moral : penjaga nilai-nilai luhur Pancasila dan integritas bangsa.
4.Kontrol Sosial : pengawas jalannya pemerintahan dan demokrasi.

Bela negara bukan hanya urusan militer, melainkan juga sikap aktif mahasiswa: belajar dengan sungguh-sungguh, taat hukum, melestarikan budaya, hingga menolak radikalisme yang mengancam persatuan bangsa.

Strategi Bela Negara Mahasiswa di Era Post-Truth

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline