Lihat ke Halaman Asli

Aku Ingin Jadi Penulis

Diperbarui: 9 April 2017   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluargaku, dari kiri ke kanan : Abang, Bunda, Aku, Ayah, Nami dan Kakak (Ilustrasi : Xien Lintang Tuahnaru)

Namaku Xien Lintang Tuahnaru, umurku sekarang 7 tahun. Aku tinggal di Bali, sekolah di TK Pelangi.

Teman-teman sekolah dan guruku memanggilku “Lintang”, tapi di rumah akudipanggil “Adek”.

Aku punya kembaran yang lebih dulu lahir 5 menit sebelum aku. Namanya Ceding Bintang Arigayo, Teman-teman sekolah dan guruku memanggil kembaranku “Bintang”, tapi dirumah dia dipanggil “Abang”. Tapi biarpun kembar kami tidak mirip, baik wajah maupun sifat. Kami bukan kembar identik.

Aku juga punya adik perempuan, namanya Namiara Kenate Nikami, panggilannyaNami,i umurnya masih 21 bulan.

Selain mereka, aku juga punya seorang kakak perempuan, namanya Qien MattaneLao, umurnya 12 tahun. Kakakku ini seorang penulis, dia sering menulis di Lintasgayo.co dan Kompasiana. Tahun lalu kakakku menulis buku, judulnya “10Hari Menjelajah Eropa”. Terus bukunya dijual, kakakku punya banyak uang. Aku sering ditraktir sama kakakku.

Karena punya banyak duit, selain mentraktir aku, Abang dan Nami,, kakakku juga bisa jalan-jalanpakai uangnya sendiri. Tahun lalu kakakku jalan-jalan sendiri ke Jakarta,Medan, ke kampung halaman kami,Takengen di Aceh Tengah. Di sana kakakku nonton pacuan kuda. Sebelum pulang ke Bali, kakakku mampir ke Tangkahan di Sumatera Utara, disana kakakku naik gajah, memandikan gajah dan langsung memberi makan gajah didalam kandangnya.

Aku pengen jadi penulis seperti kakakku. Aku juga pengen punya banyak duit. Biar aku bisa jalan-jalan kemana-mana sampai ke luar negeri.

Tadi pagi bangun tidur, aku langsung bilang sama ayahku kalau aku mau jadi penulis. Tapi masalahnya aku belum bisa mengetik sendiri. Sebenarnya bisa sih tapi jadinya lama karena aku masih mencari-cari hurufnya. Terus aku juga belum bisa merangkai kata dengan bagus. Aku cuma bisa cerita.

Ayahku sedang mendengarkan ceritaku dan menuliskannya di buku (Ilustrasi : Xien Lintang Tuahnaru)

Kata ayahku nggak apa-apa. Biar aku cerita, terus ayahku menuliskan pakai pensil ke buku.Terus abis itu, tulisan di buku itu dirangkai dan diketik sama ayahku biar enak dibaca.  Nanti diposting di Kompasiana.

Akhirnya jadi deh, cerita pertamaku dimuat di Kompasiana. Tapi ini ilustrasinyaaku bikin sendiri lho.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline