Gbr. Screen shot Facebook (dokpri)
Semua orang sebenarnya punya pertanyaan seperti ini. Jawabannya pun sudah cukup jelas bagi mereka. Tetapi masih saja dipertanyakan lagi dan lagi dengan alasan yang klise.
Saya bukan pencinta bola sejati, tetapi ada beberapa hal yang membuat pertandingan itu harus saya sukai juga. Salah satu alasannya karena saya memiliki 3 orang anak laki-laki yang mempunyai hobby yang sama. "Like father like son". Bola adalah olahraga bergengsi yang paling digemari.
Gbr. Dokumen Pribadi
Sebagai contoh perhelatan World Cup 2022 yang digelar di Qatar setahun lalu. Halaman rumah saya menjadi tempat berkumpul untuk "nonton bareng". Dan itu pun mulai kelihatan ramai saat memasuki babak 16 besar. Bahkan pencuri saja pasti pikir-pikir untuk lewat karena suasana yang ramai tersebut. Mulai dari anak kecil sampai orang dewasa pun hadir lengkap. Mulai dari jam 23 .00 WITA untuk pertandingan pertama dan pertandingan kedua kira-kira jam 05.00 WITA, setelah Shubuh.
Masalah yang timbul adalah saya harus belajar bagaimana untuk bisa tertidur dengan nyenyak, di tengah hiruk-pikuk dan teriakan. Sedangkan saya sendiri adalah pengidap low high tension atau anemia.
Biasanya saya sudah menyiapkan bekal atau keperluan mereka untuk begadang. Mulai dari air termos, kopi dan gula plus pisang atau ubi rebus sebagai camilan. Jika mereka sudah mulai mengantuk tinggal buat kopinya sendiri dan tanpa perlu membangunkan saya. Semuanya aman terkendali.
Waktu itu tim jagoan saya adalah dari negara Maroko. Mengapa saya simpati dengan tim ini karena ada beberapa pemain yang begitu menghargai ibu mereka. Seperti yang dicontohkan oleh Hakimi Ziyech. Sebelum dan sesudah pertandingan ia selalu memohon restu dari orang yang paling berjasa dihidupnya. Saya bahkan sampai membuat beberapa status di Facebook tentang dia.