Lihat ke Halaman Asli

lilis herawati

guru ( Literasi ilmu dan menambah persahabatan)

Pengembangan Diri Solusi Ubah Status PRT Lebih Baik

Diperbarui: 5 Februari 2023   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kehidupan di dunia ini sudah dirancang oleh Yang Maha Kuasa dengan begitu indahnya, ada orang kaya dan ada juga orang yang miskin, diantara keduanya saling memerlukan satu sama lain, jika hanya ada satu predikat saja maka roda kehidupan tidak akan berjalan dengan lancar.

Pastinya setiap insan ingin berstatus sebagai orang yang berada dibanding yang kekurangan,   karena memang berkecukupan  itu lebih nyaman, tapi demikianlah kehidupan itu diatur agar ada nilai perjuangan, pengorbanan, saling tolong menolong dan lain-lain.

Banyak kisah yang diangkat ke permukaan mengenai penderitaan sebagai seorang PRT, sangat memilukan dan menyedihkan, seolah-olah bekerja sebagai PRT itu sangat hina dan tidak menjanjikan apa-apa. Tapi kenyataannya pekerjaan ini semakin banyak diminati apalagi  PRT di negeri orang  atau sebagai TKI.

Banyaknya kasus penindasan terhadap PRT maka perlu kiranya dibuat RUU yang dapat melindungi jenis profesi ini, agar dapat menjaga keamanan dan hak-hak yang seharusnya diperoleh oleh PRT.

Namun perlu diingat undang-undang apa pun yang melindungi dan mengatur profesi ini tidak dapat memberikan janji kepada  yang bersangkutan akan dapat merubah kehidupannya menjadi lebih baik, karena irama kehidupan  terus berubah. Hanya orang-orang dengan kemauan  tinggi saja yang dapat memanfaatkan proses kehidupan yang sedang  dilaluinya.  Menjadi  PRT hendaknya dijadikan batu loncatan menuju cita-cita yang diharapkan.

Jika menjadi PRT adalah suatu tujuan, itu sangat keliru, karena kesadaran akan derajat profesi ini sudah banyak dipahami oleh  khalayak umum, namun jika menjadi PRT adalah sebuah proses menuju kehidupan yang lebih baik itu sangat memiliki nilai perjuangan. Oleh karena itu, ketika profesi ini sedang menjadi irama kehidupan seseorang jangan lupa untuk menyisihkan  waktu dan penghasilannya  untuk pengembangan diri, contohnya kuliah di UT, kursus memasak, kursus menjahit atau apa saja yang menjadi minat dan bakat yang akan digeluti di kemudian hari setelah kompetensi itu dimiliki.

Sangat keliru sekali jika ketika menjalani profesi ini menjadi tujuan akhir dan  menghamburkan waktu yang tersisa serta penghasilan yang diperoleh hanya untuk bersenang-senang.  Jadi gunakanlah waktu yang ada serta menyisihkan penghasilan  untuk mengembangkan diri.

Harapannya suatu saat nanti, Indonesia tidak mengirimkan PRT lagi ke luar negeri namun pekerja profesional di bidang lain, untuk PRT di Indonesia juga harus kreatif mencari bidang usaha yang lebih menjamin kehidupan untuk  masa yang akan datang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline