Lihat ke Halaman Asli

Liliek Purwanto

TERVERIFIKASI

penulis

Pantun Mudik yang Gagal

Diperbarui: 22 Mei 2020   03:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com/Garry Lotulung

Bertolak dari kota Medan, kendaraan melaju ke Pekanbaru
Sehari singgah di Pekanbaru, kembali melanjutkan perjalanan
Kusimpan lagi uang tabungan, tak jadi membeli baju dan sendal baru
Sepertinya Lebaran ini sedikit kelabu, gagal unjuk gigi pamer kesuksesan

Rencana perjalanan panjang, bisa jadi akan sangat melelahkan
Perjalanan baru dua hari, tetapi serasa telah berbulan-bulan
Hati girang bukan kepalang, mendengar kabar pembatasan mudik Lebaran
Pening kepala tak muncul lagi, meskipun tiada barang yang bisa kugadaikan

Kendaraan melaju kencang, debu berhambur halangi pandangan
Telah dekat kota selanjutnya, Bandar Lampung di ujung selatan Sumatra
Sungguh tak terbayang, tambah setahun lagi tak melihat kampung halaman
Namun tebersit rasa gembira, tak harus berutang untuk membayar tiket kereta

Menyeberangi Selat Sunda, perjalanan berlanjut ke tanah Jawa
Tujuan akhir sekian lama perjalanan, tampak sudah di depan mata
Bukan harta atau kesibukan kerja, yang membikin mudik sebuah trauma
Melainkan seulas kata tanya yang mengusik perasaan, "Kapan nikahnya?"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline