Lihat ke Halaman Asli

Liliek Purwanto

TERVERIFIKASI

penulis

Andritany dan Kita Bisa Belajar kepada Khalid Askri

Diperbarui: 11 September 2019   04:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tribunnews.com

Ada yang mengenal Khalid Askri? Saya kira tak banyak yang pernah mendengar namanya. Begitu pula dengan saya. Saya baru mengetahui nama ini setelah membaca sebuah artikel yang mengulas tentang dirinya dan merasa ada sesuatu yang bisa dipelajari darinya.

Khalid Askri adalah seorang penjaga gawang asal Maroko yang pernah membela beberapa klub di negaranya. Nama Askri mendunia bukan karena prestasinya, melainkan akibat "aib"-nya. Ia dua kali melakukan blunder yang cukup menggegerkan dunia.

Blunder pertama terjadi tatkala ia bertugas menjaga mistar gawang klub FAR Rabat di babak 16 besar Piala Maroko. Saat itu, tepat sembilan tahun lalu, klubnya berhadapan dengan Maghreb Fez. Dan pertandingan memasuki babak adu tendangan penalti.

Awalnya, Askri merasa amat bangga bisa menggagalkan sebuah tendangan penalti yang dilakukan seorang pemain Maghreb dalam pertandingan ini. Namun, kebanggaannya dalam sekejap sirna dan justru membawanya ke dalam petaka. Selebrasi yang dilakukannya dalam posisi memunggungi bola dan gawang menyebabkan dirinya lengah. Tanpa disadari, bola yang baru saja ditepisnya bergulir masuk ke dalam gawang yang dijaganya.

Barangkali belum hilang rasa sesalnya ketika untuk kedua kalinya Askri harus mendapati dirinya dalam keterpurukan yang mendalam. Belum lewat sepekan dari blunder yang dilakukannya, ia harus melakukan kesalahan berikutnya.

Dalam sebuah pertandingan, ia gagal mengamankan bola yang mengarah pelan kepadanya. Reaksinya kalah cepat dibandingkan penyerang tim lawan. Dan bola yang disambar pemain lawan dari penguasaan kakinya pun mengarah masuk ke gawangnya.

Dua kejadian memalukan itu telah membawanya ke dalam suasana yang sangat tidak nyaman tentu saja. Apalagi pemberitaan tentang dirinya cukup marak dengan nada tak sedap.

Julukan yang kemudian tersemat pada dirinya sungguh tidak elok. Ada yang menyebutnya 'unluckiest goalkeeper'. Lalu ada yang memberinya predikat 'funny goalkeeper', dan kata "funny" dalam hal ini berkonotasi negatif. Tak kalah menyedihkan dibandingkan keduanya, bahkan ada yang menjulukinya sebagai 'stupid goalkeeper'.

tribunnews.com

Bangkit dari Keterpurukan

Mungkin ada yang mengira bahwa riwayat karir bolanya bakal segera "tamat". Nyatanya tidak demikian. Ternyata Askri mampu menyemangati dirinya untuk bangkit dari keterpurukan. Bahkan kemudian, ia berhasil mengukir prestasi tingkat internasional yang membanggakan bukan hanya dirinya dan klubnya, tetapi saya kira juga negaranya.

Dalam perjalanan karirnya kemudian, ia berpindah klub. Di klub barunya ini, Raja Casablanca, ia kembali menemukan dirinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline