Lihat ke Halaman Asli

Elita Sitorini

pecinta buku

Akhir Membahagiakan Saga Harry Potter

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13300893981724966250

[caption id="attachment_173253" align="aligncenter" width="300" caption="visualeffect yang keren untuk menampilkan sihir perlindungan pada Hogwarttercinta"][/caption]

Tahun 2011 merupakan tahun milik penyihir Harry Potter dan rekan-rekannya. Mereka tidak hanya berhasil menyihir para fans dan penonton film babak pamungkas, yang dirilis pada Juli 2011, Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 tidak hanya merajai tanggabox office,tapi juga meraih pemasukan terbesar dari film-film box office lainnya.

Seperti Transformers : Dark of The Moon, Pirates of The Caribbean : On Stranger Tides, Kungfu Panda 2,The Twilight Saga : Breaking Down Part 1,Fast Five,The Hangover Part 2, The Smurf, Cars 2, dan Rio.

Saga Pamungkas Harry Potter ini berhasil meraih 1,328,111,219 USD. Sungguh sebuah prestasi yang membanggakan bagi para produser dan sineas. Nah, kebahagiaan ini semakinlengkap dengan masuknya film ini sebagai nominasi Academy Award ke-84, yang jadwalnya akan diselenggarakan pada26 Februari 2012 di Kodak Theatre Hollywood, California.

Untuk kali ini, film besutan David Yates ini, berhasil mendapat tiga nominasi. Jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya mendapat dua nominasi saja. Yakni, Visual Effects dan Art Direction. Sayangnya, Harry Potter and The Deathly Hallows part 1 terpaksa mengakui keunggulan Alice in Woderland versi Tim Burton, yang memang sangat bagus dalam penggarapan art direction. Untuk visual effects, dimenangkan Inception.

Di ajang Academy Award ke 84, Harry Potter mendapat nominasi untuk kategori, Best Art Direction, Best Make-up, dan Best Visual Effects.Tapi, jangan senang dulu. Kendati masuk dalam tiga nominasi, namun pesaing Harry Potter tak bisa dianggap enteng. Untuk Best Art Direction, penyihir muda ituharus bersaing dengan perang kuda dalam War Horse, The Artist, Hugo, Midnight in Paris.

[caption id="attachment_173254" align="alignleft" width="300" caption="kehancuran yang artistik di tengah amarah si jago merah"]

133008948970887871

[/caption]

Sedangkan di Best Make-up, harus bersaing dengan Albert Nobbs, dan The Iron Lady. Untuk Best Visual Effects, Harry Potter harus bersaing kembali dengan Hugo, Real Steel, Rise of The Planet of the Apes dan Transformers : Dark of The Moon.

Kalau saya sih, sungguh berharap si Harry yang menang. Meski, saya harus mengakui keungguan visual effects kebangkitan kera-kera cerdas itu. Aksi perlawanan yang demikian memukau. Gerakan Caesar yang lincah tapi gagah terlihat begitu halus. Di Best Make-up, Harry tampaknya harus berhati-hati dengan sang Perdana Menteri Muggle Margaret Thatcher. Maklum, make-up sang perdana menteri muggle ini benar-benar menyulap Meryl Streep, tampak sama persis dengan wanita bertangan besi dari Negara Queen Elizabeth ini. [caption id="attachment_173257" align="alignright" width="300" caption="nick Dudman, Amanda Knight, Lisa Tomblin berusaha mati-matian membuta trio Daniel, Emma, dan Rupert menjelma 19 tahun lebih tua dari usia mereka sesuai tuntutan skenario"]

1330089599904365442

[/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline