Lihat ke Halaman Asli

Liesabbina Rifka El Mawla

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030069

Ternyata Ini Fakta Lain di Balik Kondisi Perempuan yang Sering Disalahpahami dan Dianggap Ghosting

Diperbarui: 6 Maret 2021   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pghcitypaper.com

Ghosting lagi ghosting lagi...

Belakangan ini topik percintaan yang paling sering dibahas memang selalu tentang ghosting. Kalian semua pasti sudah tidak asing lagi bukan dengan kata ghosting meng-ghosting? Yap, singkatnya ya tentang si doi yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Entah kapan mulainya dan datang darimana, virus ghosting ini tiba-tiba saja merajalela dikalangan anak muda.

Seakan tidak ada hal yang lebih patut dibanggakan lagi, anak muda zaman sekarang justru seperti berlomba-lomba untuk melakukan ghosting. Mereka akan merasa menang juga sangat bangga ketika berhasil meng-ghosting seseorang dan tidak dighosting orang tersebut. Dimana ketika ditelusuri alasannya, hal ini semata-mata karena mereka ingin ikut-ikutan dan tidak ingin ketinggalan gaul.

Budaya ghosting memang tidak pandang bulu, baik muda-mudi lelaki maupun perempuan bahkan para orang dewasa sekalipun dapat melakukakannya. Namun sadar atau tidak, pada kenyataannya budaya ghosting ini justru lebih identik dengan perempuan. Para kaum hawa seringkali disamaratakan sebagai pihak yang sering meng-ghosting, bahkan lebih parahnya lagi dilabeli sebagai tukang ghosting. 

Pelaku pelabelan ini tidak lain dan tidak bungkan yakni para lelaki yang seringkali ditinggal begitu saja tanpa alasan yang jelas saat sedang melakukan pendekatan kepada perempuan.

 "perempuan emang suka seenaknya gitu, padahal lagi asik-asiknya PDKT eh malah suka tiba-tiba ngilang gitu aja tanpa kabar, terus giliran posisi nya dibalik jadi laki-laki yang ga ada kabar, malah sering gak terima dengan buat snap atau status yang menyudutkan seolah-olah ngerasa paling tersakiti karena di ghosting" ujar teman lelaki saya mengklarifikasi.

"sering nge-ghosting tapi gak mau di ghosting!" Yap, kalimat ini lah yang mungkin dirasa paling tepat dilontarkan oleh para lelaki ketika menggambarkan sosok wanita masa kini. 

Sebagai pihak yang seringkali mengawali komunikasi dengan para wanita sebagai ajang pendekatan, hal ini tentunya dibenarkan oleh sebagian besar kaum adam. 

Bahkan spekulasi tersebut semakin menjadi-jadi ketika usaha dan tenaga telah mereka kerahkan, tetapi akhirnya tetap tidak dihargai sedikitpun oleh sang pujaan dengan tiba-tiba menghilang tanpa kabar.

Namun pada kenyataannya, spekulasi diatas tidak sepenuhnya benar. Memang yang seringkali meng-ghosting kebanyakan adalah para kaum hawa, tetapi tak semuanya bisa disamaratakan begitu saja. 

Spekulasi tersebut mungkin lebih tepatnya berlaku bagi para wanita yang meng-ghosting karena hanya ingin ikut-ikutan gaul saja, bagi mereka gelar anti di ghosting harus mereka dapatkan dengan cara sesering mungkin meng-ghosting orang lain agar tidak dianggap kalah atau pecundang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline