Lihat ke Halaman Asli

Leya Cattleya

TERVERIFIKASI

PEJALAN

Perempuan dan Pengetahuan Obat Tradisional

Diperbarui: 15 Juni 2019   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Perempuan dan Pengetahuan Obat Tradisional (Common.wikipedia.org)

Apakah Calon Arang Benar-benar Penyihir Jahat?

Ingatkah Anda tentang kisah Calon Arang? Apakah betul Calon Arang sedemikian buruknya?.

Sejarah dunia mencatat bahwa perempuan dianggap lebih mudah menjadi murid untuk pengetahuan obat-obatan tradisional berikut ilmu spiritualnya. Bahkan, perempuan dianggap bisa lebih sakti. Namun, di seluruh dunia pula terdapat pandangan bahwa perempuan ahli obat adalah jahat. Ini ada dalam banyak cerita dunia. 

Ingatkah kita bahwa antara tahun 1482 sampai 1782, ribuan orang di Eropa, khususnya perempuan dibakar dan dibunuh?. Ini karena begitu banyak kecurigaan pada perempuan yang menjadi dukun atau tukang sihir (Suzannah Lipcomb, herstoryextra.com).

Dalam buku Da Vinci Code, Dan Brown menuliskan "the church burned at the stake an outstanding 5 million women (witch)", atau terjemahan bebasnya adalah "gereja membakar 5 juta perempuan tukang sihir". Memang di masa itu perempuan tukang sihir dianggap penjahat. 

Ilustrasi Calonarang (indonesiakaya.com)

Untuk memahami diskusi kita, berikut ini adalah nukilan kisah Calon Arang. 

Calon Arang berasal dari Dusun Butuh di Desa Sukorejo di Kediri adalah seorang Pendeta perempuan, penunggu Candi Dewi Durga yang berilmu tinggi. Namun, orang lebih mengenalnya sebagai tukang tenung. 

Dalam cerita legenda digambarkan bahwa Calon Arang begitu marahnya ketika mendapatkan anaknya, Ratna Manggali, yang cantik jelita tidak ada yang mendekati. Ini gara gara anaknya beribukan Calon Arang yang dianggap jahat sebagai tukang tenung dan sihir. Akhirnya, Calon Arang membinasakan 'musuh-musuhnya'.

Memang catatan tentang Calon Arang menjadi misteri karena tidak ditemukan transkripnya. Naskah tentang Calon Arang pernah diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof Dr Poerbatjaraka dalam "De Calon Arang" (BKI 82. 1926: 110-180) Pada tahun 1975, sementara buku Dr Soewito Santoso diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul Calon Arang si Janda Dari Girah.

Calon Arang dikisahkan ada pada masa pemerintahan Raja Airlangga (1006-1042 M) di wilayah Jawa Timur. Ini ada dalam prasati Pucangan (Calcutta). Sementara prasasti Terep (1032 M) menyebutkan bahwa Raja Airlangga lari dari istananya di Watan Mas ke Patakan karena serangan musuh, dan lalu ia memerintah di Daha Kediri, seperti tertulis dalam serat Calon Arang. Di sini digambarkan bahwa Airlangga mendapat cobaan antara lain dari janda sakti asal Desa Girah atau Gurah yang bernama Calon Arang. 

Calon Arang adalah dukun sakti. Ia menuliskan resep obat-obatan beserta ilmu dan siasat kesaiktiannya di atas daun lontar. Ini menarik sekali, karena artinya budaya tulisan ada dan Calon Arang telah memulainya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline