Lihat ke Halaman Asli

Kekhawatiran Ini Pasti Berlalu

Diperbarui: 11 Januari 2021   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar Dokri

Kekhawatiran Ini Pasti Berlalu

Dear Diary
 Minggu,10012021

Telah kuputuskan apa yang harus dilakukan di tahun awal tahun 2021 ini.

Impianku di masa muda sebelum mengenal apa itu cinta dan pernikahan. Tapi dari percakapan itu ingin menjadi nyata. Hanya ucapan sederhana bersama teman-teman.

Nanti jika aku punya anak, ada uang cukup anakku sekolah di tempat yang lebih baik. Pilih sekolah yang bagus adalah hal yang aku inginkan.
Maksudnya lebih baik itu, memperhatikan pendidikan siswanya tanpa memandang status.  Menyekolahkan anak di sekolah yang terbaik diantara terbaik agar dia bisa meniru teman-teman yang rajin.

Diary

Apa yang aku ucapkan itu memang sempat bisa kurasakan. Tapi sesuatu hal yang tidak bisa ditangguhkan lagi. Akhirnya mengorbankan sekolah si sulung. Hati ini seperti tertusuk sembilu. Tidak bisa menggapai impian. Tangan ini tak bisa berbuat banyak. Seperti terikat kencang oleh tali kehidupan.

Diary

Aku berdoa siang dan malam, tiada henti biar keberuntungan berpihak. Setahun Diary, aku merasakan kepahitan serasa dunia terbalik. Tapi aku percaya Dia di atas segalanya.

Diary dalam setahun ini banyak cobaan terutama untuk si sulung. Lingkungan penuh godaan. Si sulung inginnya bermain terus. Keinginan belajar tidak ada karena tidak ada teman yang bisa ditirunya. Teman rata-rata di tempat kami yang baru inginnya bermain sepanjang hari.

Diary
Satu lagi kesalahan yang harus aku tebus tahun ini. Menggunakan waktu semaksimal mungkin. Bisa membagi waktu untuk tanggung jawab di tempat kerja dan tanggung jawab di rumah. Dua-duanya generasi penerus bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline