Lihat ke Halaman Asli

Titian Tempat Kita Beradu Pandang

Diperbarui: 30 September 2021   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Gerimis petang itu bagai salju menghias langkahmu. Titian bergoyang yang membuatmu gemetar. Di sini, pertama kali kita beradu pandang. Desir air sungai terekam nyata di hati.

Engkau melirik, kerlingku mengikut. Buku apa yang kamu pegang erat kala itu. Aku hanya menduga itu sebuah novel.

"Boleh nanya, inikah jembatan ke dusun Lumbanrihit?"

Anggukan wajah manismu begitu santun meski bibirmu mengatup. Tapi kerling mata itu telah mewakili ucap katamu yang tertunda. Jerit kecilmu penanda takutmu saat titian senggol bergoyang.

Dan buku saku di tanganmu jatuh ke lantai titian yang keropos. Kamu tersenyum jenaka bukumu kupungut lalu kuberikan padamu. Nafas Perempuan Motinggo Busye.

"Mauliate...", ucapmu sangat perlahan nyaris ditelan gemerisik air di bawah jembatan.

*

- Mau kemana

+ Ke kota

- Sendiri?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline