Lihat ke Halaman Asli

Berkat Layanan BriLink, BRI Tumbuh dan Tangguh, UMKM Naik Kelas

Diperbarui: 9 Desember 2022   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

HUT127BRI, BRIlianpreneur, BRIPahlawanFinansial

Jaman dahulu, mau ke pasar atau ke warung harus membawa uang tunai. Jika tidak membawa uang tunai, dipastikan mau ngebon dulu, atau hanya mau tanya - tanya harga misalnya.  Atau bahkan, orang enggan ke warung jika tidak membawa uang. Alih - alih di rumah saja menunggu rejeki datang.

Lain dulu, lain sekarang, jaman sudah berubah. Kaum milenial menjadi pelaku utama dalam jaman digitalisasi ini. Digitalisasi sudah merambah ke segala bidang dan ke segala lini kehidupan. Tidak hanya dinikmati  oleh kalangan tertentu,   namun sudah menyentuh seluruh kalangan 

Diera digital saat ini, orang mau berbelanja tidak membawa uang tunai itu sah - sah saja. Atau bahkan dirasa lebih praktis, daripada membawa segepok uang. Disamping lebih aman juga  mengurangi resiko kejahatan yang ditimbulkan karena penjahat mengetahui seseorang membawa banyak uang.

Lho kok tidak membawa uang? Memangnya mau ngutang ke warung atau toko langganan? Eist, jangan salah. Tidak dikota tidak didesa, cukup  membawa kartu ATM BRI, bisa berbelanja sepuas hati,  sekaligus bisa  tarik tunai. Kemudahan bertransaksi sangat dirasakan manfaatnya oleh orang yang hidup dijaman modernisasi saat ini.


Menjamurnya depot BriLink di pedesaan, telah merubah mainset warga desa dalam bertransaksi. Kalau dulu bertransaksi secara manual, atau membawa uang cash, sekarang beralih bertransaksi digital menggunakan ATM BRI. Didalam transaksi ini, secara otomatis menaikan dan meningkatkan gairah pelaku UMKM. Hal ini merupakan bentuk kontribusi yang cukup  besar dari para nasabah BRI yang berbelanja dengan memanfaatkan layanan BriLink.

Seperti di warung Watini sebagai warung  langganan saya dan langganan banyak orang, kebermanfaatan dari layanan BriLink sangat terasa. Ibarat simbiosis adalah simbiosis mutualisme. Para pemakai layanan BriLink dimudahkan dalam bertransaksi, sedangkan penyedia layanan BriLink yang notabene adalah pelaku UMKM, semakin menanjak omsetnya.


Bayangkan saja, dari waktu sebelum Subuh, warung Watini sudah buka, melayani pedagang yang akan dijual eceran ke konsumen langsung. Karena di Warung Watini ini, tidak hanya menjual barang - barang atau kebutuhan kering istilahnya, namun juga menjual berbagai macam sayur, buah- buahan dan segalaxmacam bumbu dapur. Makanya, jika pagi menjelang, diwarung ini seperti pasar saja.  

Pembeli berdesak - desakan, takut tak kebagian barang yang dicari, juga berdesak desakkan biar terlayani lebih dulu. Dalam berdesak - desakan ini, tetap memegang teguh budaya antri, tidak ada yang menyerobot duluan.

Tidak hanya melayani para pedangang, pembelanja untuk kebutuhan dan konsumsi pribadi juga banyak sekali. Makanya dalam kurun waktu yang hanya sebentar, warung Watini ini sudah bisa mencapai target melayani lebih dari 1000 pengguna layanan BriLink.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline