Lihat ke Halaman Asli

McLaren Memang Kejam & Ricciardo (Serta Penggemarnya) Harusnya Menyadari Itu

Diperbarui: 12 Agustus 2022   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daniel Ricciardo (crash.net)

Daniel Ricciardo berada dalam titik terendah selama karirnya di Formula 1. Performa yang jauh dibawah ekspetasi menjadi alasan McLaren dan Zak Brown untuk 'menendangnya' di akhir musim. Walaupun belum resmi, sepertinya Oscar Piastri-lah yang akan menemani Lando Norris untuk musim 2023. 

Banyak penggemar Daniel Ricciardo yang berpendapat bahwa Ricciardo diperlakukan tidak adil dan pantas diberi kesempatan lebih karena ia driver yang sangat bagus. Akan tetapi mereka lupa bahwa McLaren adalah TIM BESAR dengan NAMA BESAR yang tetunya datang dengan EKSPETASI BESAR. Jika driver tidak dapat perform secara maksimal, siap-siaplah untuk ditendang. Kejam? Iya. Tapi, McLaren Memang Kejam dan Ricciardo Harusnya Menyadari Itu. 

Sergio Perez-pun Pernah Ditendang

Sergio Perez at Silverstone (autosport.com)

Sergio Perez bergabung ke McLaren di musim 2013 berbekal catatan yang sangat impresif di musim 2012 dengan mobil Sauber yang kecil kemungkinannya meraih apa yang Perez raih (3x podium serta P10 klasmen akhir). McLaren berharap Perez mampu mengulang performa impresifnya di McLaren pasca ditinggal Lewis Hamilton ke Mercedes. 

Sergio Perez recreates Lewis Hamilton's crash (dailymail.co.uk)

Hasil berkata lain, Sergio Perez melempem di musim 2013, tidak pernah finish top 5 serta kalah jauh dibanding Jenson Button. Walaupun hal ini bukan sepenuhnya kesalahan Checo (McLaren punya andil dengan membuat 'mobil baru' dibanding melanjutkan pengembangan musim 2012) McLaren mengkambing hitamkan Perez atas hasil minor yang diraih dan menendangnya di akhir musim

Sekelas Vandoorne Kurang Diberi Kesempatan Dan Tiada Ampun

Vandroone on the podium (racefans.net)

Stoffel Vandoorne di suatu masa adalah Wonderkid Balap Roda Empat dan McLaren beruntung mendapatkannya. Mendominasi di Formula 2 musim 2015, Stoffel harus menunggu 1 tahun untuk membalap penuh di McLaren tetapi ketika menjadi driver pengganti pasca kecelakan horror Alonso di Australia, ia mampu finish top 10 di debutnya. Sepertinya semua berjalan sepertiyang diharapkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline