Lihat ke Halaman Asli

The Daddies, Mukjizat itu Nyata

Diperbarui: 16 Desember 2019   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Penulis adalah salah satu pengagum para pemain badminton Indonesia yang berkelas dunia. Sejak masih kecil sudah mengagumi para pemain tersebut. Rudi Hartono, Liem Swie King, Lius Pongoh, Icuk Sugiarto, Haryanto Arbie dll dan pemain ganda, penulis sangat mengagumi Ricky/Rexy, Minions dan The Daddies.

The Daddies: Ahsan/Hendara sungguh aset berlian yang tak akan pernah pudar dengan mudahnya melalui kepiawaian terus memberikan hasil juara serta inspirasi perjuangan luar biasa bagi generasi muda Indonesia khususnya dalam bidang badminton.

The Daddies selalu tampil di luar perkiraan banyak orang. Di luar pakem. Sepertinya banyak pengagum mulai meragukan kemampuan mereka ternyata mereka selalu tampil memberikan kejutan yang menyenangkan.

The Daddies biasanya selalu kalah melawan juniornya Kevin/Gideon yang memang lagi menjadi idola baru setelah generasi Ricky/Rexy. 

Namun siapa sangka bahwa ketika sang jagoan "The Minions" seakan tak berdaya menghadapi ganda-ganda tertentu, di saat itulah The Daddies tampil sebagai penyelamat. Rupanya keduanya saling melengkapi agar Indonesia dan Lagu Indoneisa Raya terus berkumandang pada kejuaraan bulutangkis bergengsi.

Paling akhir ketika terjadi pada BWF World Tour Funals 2019 di Guanzhou, Cina.

Kita rakyat Indonesia pasti lebih menjagokan The Minions Kevin/Gideon untuk berprestasi sampai puncak disamping yang lainnya. Syukurlah bahwa tunggal putra hingga final dan belum juara melalui Antony S. Ginting dan The Daddies menunjukkan kepada dunia bulutangkis bahwa mereka belum selesai, mereka belum habis. Semakin tua usianya semakin berpresatasi bagaikan minyak kelapa. Kelapa semakin tua, minyaknya pun semakin berkualitas.

Dalam peristiwa ini bagi sebagian orang merupakan hal yang biasa. Penulis melihat bahwa semua perjuangan dengan kerendahan hati serta kepercayaan penuh kepada Sang Pencipta maka muzizat itu seperti ada pada setiap peristiwa kehidupan manusia.

The Daddies tidak merasa bahwa mereka sedang melakukan muzizat. Mereka hanya menjalankan dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi impian dan kewajibannya untuk mewujudkan impian melalui dunia olahraga badminton atau bulutangkis.

Walau demikian setelah menyaksikan pertandingan melalui live streaming dan siaran ulang melalui youtbe, penulis sepakat bahwa The Daddies sedang melakukan muzizat atau karya yang luar biasa dengan campur tangan Yang Luar Biasa di sana.

Akhirnya, penulis hanya mengucapkan selamat, proficiat telah mengangkat martabat Indimesia pada tempat yang tinggi. Teruslah berprestasi, usaia hanya deretan angka namun prestasi tetap terukir. Semoga menjadi inspirasi bagi generasi Fajar/Rian untuk lebih konsisten meraih prestasi.

Bravo Bulutangkis Indonesia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline