Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

Pulanglah Sebelum Aku Tak Bisa Memelukmu (1)

Diperbarui: 17 Juni 2019   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Bagian 1

Satu fragmen panjang hari baru menghampirinya lagi. Satu hari. Ya, ia masih diberikan satu hari lagi oleh pemilik skenario hidup.

Ia bangkit di saat yang lain masih terlelap. Lembut dan hati-hati, dilepasnya tubuh gadis kecil berparas cantik yang dipeluknya semalaman. Amat berharap putri tunggalnya tak terbangun dan berujung tangisan.


AC dimatikan. Tirai putih disingkap. Sebaris cahaya bulan dan kerlip lemah bintang menyeruak masuk. Ia tengadahkan wajah tampannya. Mata sipitnya menatap langit.

"Terima kasih untuk satu kesempatan lagi..."

Sakit yang sama, menyergap tubuhnya.

**    

Jam besar di ruang duduk berdentang empat kali. Dentang jam sukses membangunkan gadis kecilnya. Iris kebiruan milik sang putri membuka lebar.

"Ayaaaah!" teriaknya keras-keras.

Jeritan putri kecilnya merebut atensi. Cepat-cepat ia kembali ke tepi ranjang. Bibirnya menyentuh kening mulus kanak-kanak berwajah perpaduan Manado-Belanda itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline