Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati: Berbagi Kasih, Berbagi Cinta

Diperbarui: 7 Februari 2018   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Kompas.com

Tubuhnya merosot dari sofa, lalu mendarat empuk di lantai. Pemuda tampan berparas oriental itu tersentak bangun. Mengerjapkan mata, mengumpulkan nyawa.

"Astaghfirullah..." desisnya.

"Ternyata aku tertidur."

Diliriknya jam digital. Pukul 05.00. Sudah Subuh. Ia tak punya waktu banyak. Bergegas ia naik ke kamar tidur mewahnya, lalu bersiap-siap.

"Calvin...Calvin. Kamu dimana? Tadi aku dengar suara benda jatuh. Kamu kejatuhan sesuatu? Atau ada pajangan yang jatuh?"

Pertanyaan si anak tengah menyambut begitu Calvin turun ke lantai bawah. Sesaat Calvin tak dapat menemukan kata untuk menjawab.

"Bukan apa-apa, Adica. Aku ceroboh. Harusnya setelah Tahajud aku tidak usah tidur saja. Jadinya begini,"

"Ah kamu itu...kebiasaan. Tapi kamu nggak apa-apa kan? Nggak ada yang sakit, kan?"

Sebuah pertanyaan aneh bila sesama laki-laki yang beranjak dewasa masih menanyakan hal seperti itu. Namun, ini berbeda. Calvin Wan istimewa. Kondisinya berbeda dari yang lain. Kidney Cancer yang pernah dideritanya dua tahun lalu membuat tubuhnya jauh berbeda dengan pemuda-pemuda lain seusianya.

"Ok. Trus, kamu mau kemana sekarang?"

"Shalat Subuh dan..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline