Lihat ke Halaman Asli

Mayangthika

Guru || Penulis

Metamorfosa (3) - Kita adalah Apa yang Kita Pikirkan.

Diperbarui: 10 Juli 2021   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Olah pribadi di Canva

Sebagian dari kita, 80%-nya masih memikirkan apa yang dikatakan oleh orang lain. Sehingga itu membuat kita berhenti untuk melakukan apa yang kita mau. Betul?

Suatu ketika saya mengunjungi toko buku terbesar di salah satu mall di kota Bogor dan menemukan sebuah buku yang menarik untuk saya baca dan pahami lebih dalam lagi. Dari buku tersebut, saya akhirnya menyadari satu hal dan itu berhasil membuat saya berubah dan berbeda dari saya yang dulu. Menjadi lebih baik.

Dalam buku tersebut ada sebuah kalimat, yang sebenarnya kalimat itu sudah tidak asing lagi untuk kita semua, yaitu Kita Adalah Apa Yang Kita Pikirkan.

Namun, terkadang kita hanya menganggap kalimat itu sebagai kalimat penyemangat atau semboyan semata. Saya pun demikian, hanya sekedar kalimat saja tanpa mengetahui apa dan bagaimana inti dari kalimat tersebut.

Kita adalah apa yang kita pikirkan, jika kita yakin kita akan benar-benar sukses maka sehebat apapun halangan dan rintangan tidak akan menyurutkan semangat kita, kita akan menganggapnya sebagai batu loncatan untuk meraih kesuksesan yang kita cita-citakan. Namun, bila kita berpikir kita tidak akan mampu untuk meraihnya, maka kita akan mendapatkan apa yang kita pikirkan itu.

Tentu saja, halangan dan rintangan yang terbesar adalah apa yang orang lain pikirkan dan ucapkan bisa mempengaruhi kita atau bahkan akan menghentikan langkah kita untuk terus maju.

Seperti saya, saya melewatkan masa muda saya hanya karena saya terlalu peka terhadap apa yang orang lain pikirkan. Walaupun saya tahu bahwa saya bisa melakukan dan meraih hal-hal yang luar biasa saat itu, tetapi kemudian saya berpikir bahwa saya akan gagal maka dari semua tindakan yang saya lakukan.

Saya hanya akan mencari seribu alasan untuk menjelaskan dan meyakinkan bahwa itu tidak akan berhasil dan akhirnya saya sering mengalami kegagalan. Ah betapa meruginya saya. Ingin rasanya kembali dan mengulang masa itu namun kita mengetahuinya bahwa itu tidaklah mungkin.

Lalu bagaimana kita bisa membuat dan mewujudkan apa yang kita pikirkan?

Pertama, jangan biarkan apa yang orang lain ucapkan dan pikirkan mempengaruhi kita. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline