Lihat ke Halaman Asli

Mengaduk Rasa di Akar Jiwa

Diperbarui: 21 Juli 2016   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rasa itu halus hingga mampu menembus sekat-sekat semesta

bak anak panah bermata berujung trisula gesit memburu jantung kehidupan

mengejar asal muasal hingga mencapai orbit utama kesadaran

mengaduk rasa di akar jiwa

kecamuk perang bermusuhkan diri sendiri

melilit manusia ke dalam permainan sepanjang bentang kontrak kehidupan

terkadang pagi berderai air mata, siang mengumbar tawa dan malam tersaput kegamangan

mengaduk rasa di akar jiwa...

berarti mensketsakan perjuangan tiada henti ruhui demi mendamaikan kesejatian dalam liku takdir

agar terbiasa dalam kegetiran dan bertahan dalam goncangan demi goncangan

sampai mampu menempatkan jati diri bertopang simpul-simpul harmoni

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline