Lihat ke Halaman Asli

Syasya_mama

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Dikecup Semar, Obat Mengusir Penyakit

Diperbarui: 13 Oktober 2018   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Menurut beberapa ahli, anak kecil khususnya bayi rentan akan penyakit karena imun di dalam tubuhnya masih lemah. Hal inilah yang menyebabkan  untuk tidak mencium bayi yang berusia dibawah 4 bulan.

Berbeda dengan didaerah pesisir kota Cilacap justru dianjurkan mencium anak kecil apa lagi bayi. Karena ciuman merupakan obat yang sungguh mujarab bagi kesehatan anak anak. Weee bertolak belakang ternyata ya?

Tapi jangan senang dulu, ciuman yang kayak apa sih yang bisa menolak penyakit heheh. Ciuman dasyat kah? Sampai bisa bikin penyakit kabur? Atau ciuman si cantik hehe

Usut punya usut ternyata ciuman pak Semar yang bikin penyakit jadi semaput alias kabur. Tapi pak Semar disini adalah sebuah wayang lho ya? Bukan pak Semar yang berwujud manusia lho ya hehhe. Tar yang dicari pak Semar beneran lagi hahah.

Ceritanya nih. Saya lagi perhatiin panggung wayang yang lagi dirapihin untuk acara nanti malam. Tiba tiba ada seorang ibu muda yang sedang gendong putranya yang sedang terlelap tidur. 

"Bu mana pak dalangnya ya?"bertanya pada kerabat disebelah saya. Saya perhatiin si ibu muda yang gendong putranya yang mengemaskan tersebut. Duh pingin gendong tuh anak lucu dalam hati saya.

"Mau apa mba? Tanya kerabat saya

"Pingin minta dicium Semar?" Ucapnya menjelaskan

"Haaaa" ucap saya kaget. Hari gini jaman begini apa makin edan ya? Berani banget si ibu muda ini terus terang minta dicium pak Semar. What apa gak malu sama suaminya. Saya perhatikan pria muda disamping ibu muda tersebut senyum senyum simpul. Saya yakin ia adalah suaminya.

Wadoh pikiran saya nih suami kok ya mendukung. Masa istrinya minta dicium pak dalang dia malah senang kenang. Hemmm bener bener edan bisik hati saya. 

"Pak dalang. Ada yang minta dicium nih"ucap kerabat saya berteriak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline