Lihat ke Halaman Asli

Kembara

Diperbarui: 26 Juli 2019   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Saya butuh tempat bermalam untuk melanjutkan perjalanan kek " 

" Oh begitu kiranya.. mari, mari masuk "

Ruangan bernuansa oranye itu membentuk bayangan kilasan rambut panjang saat aku memasukinya, tiga lampu minyak yang menempel di tembok, memancarkan cahaya benderang jika dilihat dari luar. Kami duduk di bangku-bangku yang terbuat dari tetelan kayu yang disusun dan diikat menggunakan serat tali. Aku buka dua bungkusan nasi jagung dan gelondong air untuk makan kita malam ini. 

" Kemana tujuanmu sebenarnya anak muda? "

" Tidak tau kek, aku ingin mengembara mencari suasana lain dari tempatku, Kumagarasih "

" Kau dari Kumagarasih? "

" Iya, memangnya ada apa kek? "

" Aku kenal betul dengan Raden Mas Rahadi, kabarnya ia sedang mencari putrinya yang hilang. "

Aku tersedak, seperti ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokanku.

***********

" Ini semua ulahmu! " Raden Sekar mengutuk suaminya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline