Lihat ke Halaman Asli

Cinta Itu Indah

Diperbarui: 21 Februari 2018   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Untuk melepaskan kepenatan sehari-hari sebagai pengacara, bila ada waktu luang, aku kadang kala menonton film. Dengan menonton, aku merasa hidupku lebih berwarna. Tidak selalu kaku dan tegang seperti membela klien saat di pengadilan.

Untuk kali ini, pilihanku jatuh pada film DILAN 1990. Aku menonton sendirian di salah satu bioskop di Jakarta semalam.

Menonton film drama yang durasi hampir 2 jam, karya sutradara Pidi Baiq dan Fajar Bustomi ini, akan mengingatkan kita pada dekade tahun 1990-an. Terutama keadaan kota Bandung pada saat-saat itu dan cara-cara para remaja berpacaran saat-saat itu.

Aku melihat ada kecenderungan film-film produksi nasional, sudah mulai memasuki era membaik seperti keadaan dekade 1980-an dan 1990-an. Semoga dugaanku benar adanya, amin...

Kisah kasih dalam film DILAN 1990 yang diperankan oleh Milea (Vanesha Prescilla ) dengan Dilan (Igbal Ramadhan) tak jauh berbeda dengan kisah kasih film Gita Cinta Dari SMA yang diperankan oleh Gali (Rano Karno) dan Ratna (Yessy Gusman).

Bedanya Gali menggunakan sepeda untuk membonceng Ratna. Sementara Dilan menggunakan motor Honda tipe CB gelatik membonceng Milea he..he... Tapi film Dilan 1990 tak seramai seperti film Gita Cinta Dari SMA pada 1980-an dulu.

Film Dilan 1990 mengisahkan tentang Milea bertemu Dilan di sebuah SMA di Bandung. Peristiwa terjadi pada 1990, saat Milea pindah dari Jakarta ke Bandung. Perkenalan ini berlanjut dan telah membuat Milea mulai mengenal keunikan dari seorang Dilan.

Dilan yang pintar seperti Gali dalam film Gita Cinta Dari SMA dan karakter Dilan yang baik hati, romantis dan humoris dengan caranya sendiri. Sehingga cara pendekatan Dilan ke Milea tidak sama dengan lelaki-lelaki lain seperti Beni pacar Milea dari Jakarta.

Lalu cara bicara Dilan yang kaku dan humoris, lambat laun justru membuat Milea kerap merindukannya seandainya Dilan tak masuk sekolah.

Namun perjalanan cinta mereka tak selalu mulus,  adanya rintangan seperti Beny, tawuran genk motor, Anhar, Kang Adi (guru les privat Milea) selalu mewarnai perjalanan cinta mereka berdua.

Cara-cara Dilan yang unik dan apa adanya, telah membuat Milea percaya diri mengarungi samudra cintanya. Cinta mereka akhirnya sampai tujuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline