Lihat ke Halaman Asli

Kristo Ukat

Dosen di STP St. Petrus Keuskupan Atambua-Kefamenanu-Timor-Nusa Tenggara Timur

SMAK Santa Maria Fatima Betun Gelar MGMP Tahun 2021

Diperbarui: 23 Agustus 2021   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rm Yanto Bere, Pr (duduk-tengah) selaku Ketua Yayasan Pendidikan Liurai Malaka bersama Kepala Sekolah dan para guru SMAK SMF Betun/dokpri

Betun, SMAK SMF- "Lebih baik satu contoh tetapi siswa mengerti, daripada seribu contoh tetapi siswa tidak mengerti," kata RD Yanto Bere, sapaan akrab Ketua Yayasan Pendidikan Liurai Malaka dalam sambutannya.

Bertempat di ruang Kelas X MIA, Sabtu (21/08/21), Sekolah Menengah Atas Katolik Santa Maria fatima Betun menggelar In House Training (IHT) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dengan berpola proses dan dirangkaikan dengan aturan dan fungsi Yayasan Pendidikan Liurai Malaka bagi sekolah-sekolah yang bernaung di bawah yayasan.

Dengan tetap mematuhi Prokes Pencegahan Covid-19 pelaksanaan MGMP ini berlangsung dalam sehari yang dihadiri oleh Rm Antonius H. Bere, Pr selaku Ketua Yayasan Pendidikan Liurai Malaka, Kepala Sekolah, guru dan pegawai SMAK SMF Betun sekaligus sebagai peserta dari kegiatan ini. Peserta kegiatan dibagi ke dalam empat kelompok berdasarkan mata pelajaran yang dianut, di antaranya kelompok MIPA, Sosial, Keagamaan, Umum.

kepala Sekolah SMAK SMF Netun, Marselinus E.N. Lebok, S.Ag menyampaikan agar semua guru terlibat dalam kegiatan ini dan berharap semua peserta dapat membuka diri. "kegiatan ini bukan seremoni tetapi menyangkut tugas pokok dan fungsi kita masing-masing sebagai guru. Oleh karena itu kita saling mengisi dan saling melengkapi," ujarnya.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan mengatakan bahwa sesungguhnya pendidikan itu tidak akan maju kalau orang tidak duduk bersama. Beliau memberikan motivasi kepada tenaga pendidik SMAK SMF Betun untuk menjadi guru yang berpotensi menghasilkan peserta didik yang berwawasan luas. "Saya sangat mengharapkan kegiatan ini harus menjadi ajang bagi guru untuk melihat, menilai, mengevaluasi dan sampai pada menemukan satu hal yang paling baik untuk bisa dilakukan pada setiap guru matapelajaran yang tergabung dalam kelompok-kelompok demi pendidikan anak-anak kita ke depan," harapnya.

Sementara itu, Dionisius B. Berek, S.Ag, selaku guru mata pelajaran keagamaan yang juga membawakan materi dalam kegiatan tersebut mengenai perangkat pembelajaran yakni silabus dan RPP serta perbedaannya. Beliau mengatakan bahwa silabus adalah seperangkat rencana serta pengatur pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis tentang komponen-komponen yang saling berkaitan dalam mencapai penugasan kompetensi dasar. "Intinya, silabus dan RPP dijadikan sebagai landasan rencana kegiatan pembelajaran mencakup kompetensi dasar karena sebenarnya RPP sendiri adalah pengembangan dari silabus," jelasnya.

Selanjutnya pemateri ketiga oleh Hironimus B. Nahak, S.Fil, yang menjelaskan tentang assesment nasional terutama mengenai persiapan simulasi ANBK untuk kelas XI yang akan dilangsungkan dalam beberapa hari ke depan. Beliau mengatakan bahwa ia hanya menyampaikan atau membagikan apa yang telah ia dapatkan dari kegiatan pelatihan sebelumnya yang pernah beliau ikuti. 

Kegiatan MGMP ini ditutup dengan doa dan makan siang yang disediakan oleh panitia penyelenggara. (Ivony Yosafatma Mea)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline