Lihat ke Halaman Asli

Heart Light

Heart Light🍓

There is Free Will

Diperbarui: 9 April 2022   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image : makassar.tribunnews.com

Langit seakan ikut menangis, butiran hujan turun membasahi bumi. Langit seolah  menemani, merasakan kesakitan yang disembunyikan. Sebagai keturunan keluarga bangsawan, masih adakah pilihan bagi masa depannya?

Rintik hujan seolah pancaran hati gadis bermata cokelat ini. Rasa pedih pilu, perasaan bersalah, marah yang tak tertahankan masih menyelimuti. Hati seolah ingin menari bersama hujan, agar rasa dapat melega. Namun apa daya, lemas tubuh tak tertahankan. Pil penenang dan sejumlah obat teman karibnya. Hanya memaku dari jendela, memandang butiran air mengguyur bumi.

Saat menatap hujan, pikirannya melayang pada moment bertemu kekasihnya. Waktu itu sepulang kantor hujan begitu deras. Semua karyawan menunggu langit cerah, namun yang ditunggu tak kunjung datang. Satu persatu karyawan rela membasahi jas, pakaian kantor  serta tas agar dapat kembali ke rumah. Tanpa terkecuali, gadis ayu berambut pirang itu juga memutuskan pulang dengan berjalan kaki menuju angkot. 

Tiba-tiba ada seorang pria menawarkan untuk menumpangi payung. Awalnya gadis itu menolak, namun sang pria berhasil meyakinkan dengan perkataan,

 "sepertinya kita satu tujuan, naik angkot di depan sana." 

Kejadian ini membuat mereka saling mengenal, semakin akrab hingga timbul perasaan cinta. Ternyata pria tersebut teman sekantornya, pegawai baru yang beda divisi dengan si gadis.

Image : mel4.home.blog

Ayu Pramusita, gadis cantik berambut pirang, tinggi semampai bak model. Mata belok dengan iris berwarna cokelat muda menambah kemolekan wajahnya. Ditunjang  sifat baik hati serta mudah berkawan dengan siapa saja. Hal itu yang membuat banyak orang betah ngobrol bersamanya. Berasal dari keluarga berada, keturunan berdarah biru, nama depannya menunjukkan suatu gelar kebangsawanan. 

Ayu Pramusita dan Sari Paradista, adiknya merupakan putri dari keluarga Raden Suryodiningrat. Ibunya juga keturunan ningrat serta keluarga yang sangat dihormati dalam masyarakat. Keluarga ini sangat menjunjung tinggi etika, pendidikan, budaya serta strata sosial.

Sore itu, keluarga kecil Raden Suryodiningrat berkumpul. Kesibukan masing-masing anggota keluarga membuat jarang berbincang bersama apalagi acara keluarga. Mereka berkumpul di ruang tengah, duduk di sofa merah yang dialasi karpet merah.

"Ayah akan menyampaikan hal penting yang terkait dengan masa depanmu ... Ayu, " kata Raden Suryodingrat mengawali pembicaraannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline