Lihat ke Halaman Asli

Kris Banarto

TERVERIFIKASI

Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Tren Ekonomi Abad 21, Sektor Jasa Jadi Primadona

Diperbarui: 14 Januari 2021   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi melayani pelanggan. (sumber: Pexels.com)

Ekonomi dunia saat ini semakin dicirikan sebagai ekonomi jasa. Hal ini terutama disebabkan oleh semakin pentingnya pasar sektor jasa, dalam ekonomi sebagian besar negara maju dan berkembang. Faktanya, pertumbuhan sektor jasa telah lama dianggap sebagai indikasi kemajuan ekonomi suatu negara.

Sejarah ekonomi memberi tahu kita bahwa semua negara berkembang selalu mengalami perubahan dari pertanian ke industri dan kemudian ke sektor jasa sebagai peninggalan utama perekonomian. 

Pergeseran ini juga membawa perubahan dalam definisi barang dan jasa itu sendiri, barang tidak lagi dianggap terpisah dari jasa.

Singapura dengan luas hanya 704 km2 dan tidak memiliki sumber daya alam, tetapi menjadi negara nomor wahid dalam The Global Competitiveness Report 2019, mengalahkan negara besar Amerika Serikat, Hongkong, Belanda, Swis, dan Jepang, dikarenakan mampu menggarap sektor jasa yaitu airport (tempat transit), hotel, rumah sakit, pariwisata, kuliner, pusat perbelanjaan dan tujuan investasi. 

Dalam bagan tampak sektor Agriculture dan Industry menyempit, sementara sektor Services (jasa) melebar.

image Return of Kings.com

Definition and Characteristics of Services (karakteristik jasa)

American Marketing Association mendefinisikan jasa sebagai "Kegiatan, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual atau disediakan sehubungan dengan penjualan barang."

Karakteristik yang menentukan dari suatu jasa adalah:

Intangibility (tidak berwujud) 

Jasa tidak berwujud dan tidak memiliki keberadaan fisik. Karenanya jasa tidak dapat disentuh, ditahan, dicicipi atau dicium. Ini adalah fitur yang paling menentukan dari suatu jasa dan apa yang terutama membedakannya dari suatu produk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline