Lihat ke Halaman Asli

Tuyono

Karyawan swasta

Sewindu Kedua

Diperbarui: 25 Juli 2022   05:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Senang rasanya bisa mutasi kerja ditempat yang baru apalagi tempat kerja sangat dekat dengan rumah yang saya tinggali, biarpun itu hanya numpang dirumah kakak saya.

Kisah ini sudah hampir 15 belas tahun lewat, tepatnya di akhir tahun 2004.

Banyak banyak hal hal baru yang saya dapatkan dikota ini, Karawang, beda sekali dengan kota yang sebelumnya saya tahu. 

Disini begitu eratnya tali pertemenan seolah olah hidup itu harus banyak teman gak boleh sendirian, inilah kultur budaya yang saya sukai disini. 

Seperti halnya menghadiri pesta perkawinan teman sekerja, sunatan adalah hal yang paling sering dijumpai disini seperti berada disebuah kehidupan masa lalu yang penuh cerita dan makna.

Itulah sekelumit kisah tentang kota ini yang punya daya tarik buat kaum pendatang dan tak jarang yang enggan beranjak dari kota ini. 

Kembali ke cerita ditempat dimana saya bekerja sebagai seorang kasir karyawan swasta, Matahari. Hari pertama bekerja disini sungguh luar biasa, sambutan hangat teman baru masih teringat jelas dibenak ini.  Mungkin inilah awal keberkahan suatu tempat dimana saya bekerja. 

Bulan demi bulan dilewati disini, tak terasa waktu begitu cepat saya lewati , alhamdulillah masalah ekonomi sudah tak pernah hadir dalam hari-hari saya karena mungkin sudah gak ada biaya buat kos dan dekatnya tempat kerja.

Dan alhamdulillah juga sebagian bisa saya sisihkan buat nanti kalau pulang kampung kerumah bapak dan ibu saya dijawa, satu persatu impian membenahi rumah orang tua bisa saya capai atau saya wujudkan demi membahagiakan orang tua.

Dari mulai memasang keramik rumah belakang, dapur , kamar mandi, dan merapikan tembok seputaran rumah, Dan yang selalu saya ingat senyum nenek ketika saya pulang bawa uang banyak. Nenek semoga engkau selalu bahagia disurga sana.

Entahlah setiap punya uang atau dana yang terlintas hanya ingin buat merapikan rumah orang tua dan kadang terbesit untuk kuliah tapi takut dengan biaya tinggi. Dan akhirnya mengalir seperti air dalam benak saya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline