Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Pemilu 2024 dan Legasi Kritik "Budeg" Haji Bolot

Diperbarui: 11 Oktober 2021   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pemilu saat pandemi covid-19. (Diolah kompasiana dari sumber: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI via kompas.com)

Pembahasan mengenai jadwal penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 masih terus berlanjut.

Sebagai penyelenggara pemilu, KPU mengusulkan tahap pemungutan suara digelar pada 21 Februari 2024; sedangkan pemerintah mengusulkan 15 Mei 2024.

Akan tetapi, masih dalam pembahasan tersebut juga terjadi usulan agar Pemilu tahun 2024 mendatang akan dilaksanakan secara serentak.

Inilah yang jadi pertanyaan besar tersebut: apakah pelaksanaan Pemilu serentak adalah pilihan yang baik?

Selain pembahasan tentang Pemilu 2024, masih ada konten terpopuler dan menarik di Kompasiana: dari kritik Haji Bolot lewat bentuk lawakannya hingga tidak kesepian di masa tua.

1. Pemilu dan Legasi yang Kita Tinggalkan

Warga melintas di depan mural bertema pemilihan umum.  (ANTARA FOTO/FAUZAN via kompas.com)

Membincang tahun politik 2024 semakna dengan membincang masa depan generasi harapan bangsa. Rasanya kita mesti belajar dari perjalanan kepemiluan kita sejak 1955.

Pada tahun 2024 itu, ada dua agenda politik yang sangat strategis yakni tahapan Pemilu dan Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah. (Baca selengkapnya)

2. Kritik Peran "Budeg" Haji Bolot dalam Lawakan

Haji Bolot dalam acara Okay Bos. (Bidikan layar YouTube Trans7 Official). (KOMPAS.com/Revi C Rantung)

Siapapun lawan mainnnya selalu dibuat pusing saat berhadapan dengan Haji Bolot.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline