Timnas Italia sukses merngkuh trofi Piala Eropa 2020 usai mengalahkan Inggris melalui adu penalti, di Wembley Stadium, Senin (12/07/2021) dini hari WIB.
Juaranya Italia ini pun turut menuai berbagai pembahasan, baik itu adu taktik dari kedua tim, menyibak perjudian para pelatih.
Pembahasan tersebut pun turut mengundang perhatian para pembaca.
Berikut konten-konten menarik dan populer seputar final Piala Eropa 2020 yang baru berakhir dini hari tadi:
Italia Juara karena Lebih Siap Hadapi Adu Penalti
Di babak adu penalti, Inggris sebenarnya lebih diuntungkan. Sebab, Inggris tahu siapa saja eksekutor penalti Italia ketika melawan Spanyol di semifinal. Inggris juga tahu bagaimana cara pemain-pemain Italia dalam mengeksekusi penalti.
Namun, Italia lebih siap menghadapi babak adu jotos ini. Dan akhirnya, Piala Eropa mendarat di Roma, ibu kota Italia. Trofi Henri Delaunay kembali ke pelukan Italia setelah berkelana selama 53 tahun. (Baca selengkapnya)
Italia Juara Euro karena Mancini Lebih Cerdik dan Southgate Terlihat Bodoh
Entah apa yang merasuki Gareth Southgate sehingga ia dengan berani mengubah komposisi pemain dan pola permainan yang telah terbukti mengantarkan Inggris ke Final Euro untuk pertama kalinya.
Di babak perpanjangan waktu Southgate mulai terlihat bodoh. Jordan Henderson yang masuk menggantikan Declan Rice di menit ke-74, harus digantikan lagi perannya oleh Marcus Rashford di menit ke-120.
Kemudian, untuk menambah algojo penendang penalti, Southgate juga memasukkan Jadon Sancho di menit ke-120 menggantikan Kyle Walker. (Baca selengkapnya)
"Gli Azzurri" Italia Memang Layak Juara Euro 2020, karena "Perjudian" Gareth Southgate
Italia akhirnya merebut trofi Euro 2020 usai mengalahkan tuan rumah Inggris dengan skor 3-2 dalam drama adu penalti, setelah skor imbang 1-1 hingga 120 menit. Gol Inggris dicetak oleh Luke Shaw dan disamakan menjadi 1-1 oleh Leonardo Bonucci.
Perjudian dilakukan oleh Gareth Southgate ketika menunjuk tiga pemain muda untuk menjadi penendang penalti malam itu. Mereka yang belum berpengalaman menghadapi turnamen besar seperti Euro ini, merasakan beban berat dan gagal menunaikan tugas.