Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Wanita Bisa Menjadi Pilar untuk Industri Teknologi di Indonesia

Diperbarui: 25 Februari 2018   19:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. DigiMgz

Firma investasi Alpha JWC Ventures menilai bahwa wanita bisa menjadi pemimpin bahkan jagoan di bidang teknologi, tak kalah dengan kaum papa. Hal ini dikemukakan melalui acara yang diselenggarakan di Gama Tower, Kuningan untuk mengajak kaum perempuan turut serta membangun ekosistem industri teknologi yang inklusif dan saling mendukung.

Mengusung tema "Alpha Female: How We Tech Up",acara ini mengundang empat narasumber inspiratif yang telah berkecimpung dan tidak asing di bidang teknologi, di antaranya adalah Grace Natalia sebagai pendiri situs AsmaraKu, Dayu Dara Permata yang merupakan SVP GO-JEK serta Head of GO-LIFE, Sonia Barquin dari Partner, McKinsey&Company, dan Alyssa Maharani sebagai Google Launchpad Accelerator Startup Success Manager.

Melalui acara ini, Alpha JWC sebagai pihak penyelenggara menyadari bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi kaum perempuan untuk terjun di dunia teknologi, salah satunya adalah stereotip gender, dimana rata-rata industri teknologi banyak didomonasi oleh kaum pria dan perempuan dianggap tidak terlalu kompeten terhadap perkembangan industri teknologi.

"Tema 'Alpha Female: How We Tech Up' sejalan dengan visi yang diusung oleh firma kami untuk menciptakan efek positif bagi masyarakat, dan kami percaya bahwa topik yang diusung dalam Alpha Leader Series kali ini menunjukkan bahwa diversitas gender merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah institusi. 

Karena itu, kita semua harus berbuat lebih untuk memastikan perempuan mendapatkan kesempatan yang sama untuk memimpin," ujar Will Ongkowidjaja, Co-Founder dan Managing Director Alpha JWC Ventures.

Sebuah riset membuktikan bahwa perusahaan dengan proporsi pimpinan perempuan yang lebih banyak dibandingkan laki-laki memiliki performa 53 persen lebih tinggi, penjualan 42 persen lebih tinggi, serta keuntungan dari modal 66 persen lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan pimpinan laki-laki sebagai mayoritas.

Dalam rangkaian acaranya, kegiatan ini diisi dengan sesi diskusi panel yang mana keempat narasumber tersebut mengajak para perempuan untuk membuktikan bahwa diri mereka bisa menjadi seorang pemimpin tanpa harus mempedulikan stereotip apapun yang biasa terjadi di masyarakat. Selain itu di akhir acara, para peserta yang hadir juga dapat melakukan konsultasi dengan salah satu narasumber tersebut.

(fin)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline