Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

HUT ke-495 DKI Jakarta, Bagaimana Jika Jakarta Tidak Lagi Menjadi Daerah Khusus Ibukota?

Diperbarui: 22 Juni 2022   04:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Mural ondel-ondel dan Monas. (Diolah kompasiana dari sumber: KOMPAS/AGUS SUSANTO)

Selamat ulang tahun, Jakarta! Selamat hajatan ke-495 Ibu Kota negara kita!

Di tengah hajatan DKI Jakarta, tak bisa dipungkiri bahwa narasi perpindahan ibu kota juga terus menyeruak menjadi perbincangan kita semua.

Lantas, kita menjadi melankolis membayangkannya. Bagaimana ya suatu hari nanti bila nanti kota ini tak lagi menjadi ibu kota?

Padahal ada begitu banyak memori yang tersimpan di Jakarta. Kota impian, perjuangan, dan harapan.

Memang, kota ini sudah terlalu lama menanggung beban. Ada berbagai masalah yang telanjur menjadi isu bersama. Polusi, penurunan muka lahan, sampah, kepadatan penduduk, kemacetan, hingga kriminalitas.

Meski begitu, mungkin ada Kompasianer yang kadung sayang ke kota Jakarta. Dan bukannya tak mungkin bila sekian puluh tahun lagi, Jakarta akan menjadi tujuan pulang kampungnya orang-orang ibu kota baru.

Kompasianer, adakah kenanganmu di Jakarta yang membuatmu ingin mengenangnya walaupun nanti tidak lagi berstatus sebagai ibu kota? Apa yang membuatmu mencintai (tapi sekaligus kesal) dengan kota ini?

Bagaimana kelak kamu akan memandang Jakarta bila sudah tak lagi mencari nafkah di kota ini? Status apa yang menurutmu layak untuk disandang oleh Jakarta di kemudian hari? Pusat bisnis? Kota transit? Atau lainnya?

Silakan tambah label HUT 495 Jakarta (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline