Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Pencarian Korban Bencana Sulteng Dihentikan Besok, Diperkirakan Ribuan Warga Masih Tertimbun

Diperbarui: 10 Oktober 2018   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Minggu (30/9/2018)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut, evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah akan dihentikan Kamis (11/10/2018).

Hal itu, sesuai dengan arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai pemimpin penanganan korban gempa dan tsunami Sulteng yang ditunjuk Presiden Joko Widodo.

"Statement wakil presiden sebagai pemimpin yang ditunjuk langsung oleh Presiden menyampaikan evakuasi akan berakhir 11 Oktober 2018," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).

Keputusan tersebut diambil melalui rapat koordinasi yang melibatkan Gubernur Sulawesi Tengah, pemda setempat, BNPB, Badan SAR Nasional (Basarnas), perwakilan sejumlah kementerian dan lembaga terkait, hingga masyarakat setempat.

Evakuasi dihentikan lantaran korban yang diperkirakan masih tertimbun reruntuhan bangunan atau lumpur sudah meninggal dunia dan jasadnya tak bisa dikenali akibat sudah membusuk.

Jenazah yang ditemukan pasca 14 hari bencana juga berpotensi membawa penyakit yang bisa saja membawa dampak buruk untuk masyarakat.

Selain itu, sesuai dengan prosedur, masa evakuasi dilakukan selama 7 hari. Tim SAR dalam hal ini telah memperpanjang upaya tersebut menjadi 14 hari.

Menurut Sutopo, masyarakat yang hingga kini masih kehilangan anggota keluarga atau kerabatnya juga sudah ikhlas jika evakuasi tidak dilanjutkan lagi.

Namun demikian, setelah pemerintah dan tim SAR gabungan menghentikan proses evakuasi, masyarakat yang ingin mencari keluarganya yang masih hilang tetap diperbolehkan melakukan pencarian.

Dalam upaya tersebut, relawan diperbolehkan untuk membantu.

Berakhirnya masa evakuasi korban bencana Sulteng akan ditutup dengan acara doa bersama di tiga wilayah yang diperkirakan masih terdapat ribuan korban hilang tertimbun reruntuhan bangunan dan lumpur, yaitu Kelurahan Balaroa, Petobo, dan Jono Oge.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline