Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Survei LSI: Isu Puan-Pramono Terima Uang E-KTP "Goyang" Pemilih PDI-P

Diperbarui: 8 Mei 2018   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo (tengah) berjalan bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga kader PDIP Puan Maharani (kiri) seusai pembukaan Rakernas III PDIP di Sanur, Bali, Jumat (23/2). Dalam rakernas tersebut telah diputuskan untuk mencalonkan kembali Joko Widodo sebagai calon presiden 2019-2024.

PDI Perjuangan masih menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terbaru.

Elektabilitas PDI-P mencapai 21,7 persen, unggul dari Golkar 15,3 persen, dan Gerindra 14,7 persen.

Namun, pemilih PDI-P ikut menyoroti isu yang sempet mencuat, yakni disebutnya politisi PDI-P Puan Maharani dan Pramono Anung menerima aliran dana proyek e-KTP oleh Setya Novanto.

"Meskipun belum sebuah kebenaran, tapi isu ini cukup menghantam PDI-P," ujar Peneliti LSI, Ardian Sopa saat memaparkan hasil survei LSI, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Berdasarkan survei LSI, dari total pemilih PDI-P, sebanyak 10,7 persen diantaranya memutuskan untuk tidak memilih PDI-P karena adanya isu tersebut.

Adapun 77 persen pemilih PDI-P tetap memilih PDI-P meski ada isu tersebut. Sementara sisanya 12,3 persen tidak menjawab.

Meski 77 persen memutuskan untuk tetap memilih, namun angka 10,7 persen dinilai oleh LSI sebagai angka uang signifikan.

Baca juga : Novanto Tertawa Saat Ditanya soal Bantahan Dana ke Puan dan Pramono

Walaupun demikian, elektabilitas PDI-P tetap menjadi paling atas diantara partai lain. Penyebabnya berkat Presiden Joko Widodo.

Berdasarkan hasil survei LSI, sebanyak 65 persen responden menilai Jokowi terasosiasi paling kuat dengan PDI-P.

"PDI-P masih punya capres yang kuat sehingga masyarakat masih menginginkan PDI-P," kata dia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline