Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Tewas Terbunuh, Ini Sepak Terjang Mantan Diktator Yaman

Diperbarui: 5 Desember 2017   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ini diambil pada 18 November 2006, memperlihatkan mantan presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, tiba di Istana Elysee di Paris, Perancism untuk bertemu dengan mantan presiden Perancis, Jacques Chirac. (AFP/Patrick Kovarik)


SANAA, KOMPAS.com - Mantan presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, terbunuh pada Senin (4/12/2017), ketika terjadi bentrokan antara kelompok pemberontak Huthi dan loyalisnya.

Dilansir dari AFP, Saleh pernah memerintah Yaman selama lebih dari tiga dekade dengan tangan besinya, menjadikannya pemain kunci yang lama setelah pengunduran dirinya pada 2012.

Dia sangat ahli menavigasi politik Yaman yang kompleks. Dia bahkan selamat dari perang saudara, pemberontakan di utara, pemberontakan Al Qaeda di selatan, dan serangan bom pada Juni 2011 di istananya yang membuatnya terluka parah.

Pada 2014, dia bersekutu dengan mantan musuhnya, pemberontak Huthi dari utara Yaman, untuk membalas dendam kepada orang-orang yang memaksanya turun dari kekuasaan.

Baca juga : Presiden Yaman Minta Masyarakat Bersatu Lawan Kelompok Pemberontak

Pria bertubuh besar dengan mata tajam dan kumis, Saleh merupakan orang paling kuat di Yaman.

Pada 2015, panel ahli PBB menuduhnya melakukan korupsi dengan uang yang terkumpul mencapai 60 miliar dolar Amerika Serikat, padahal Yaman mengalami kemiskinan selama 33 tahun kekuasaannya.

Saleh berasal dari minoritas Zaidi yang sama dengan Huthi. Dia bergabung dengan tentara pada usia 20 tahun dan mengambil bagian dalam kudera 1962 terhadap pemimpin Yaman Zaidi.

Perang sipil enam tahun berikutnya berakhir dengan kemenangan bagi nasionalis yang didukung Mesir pada 1968, membentuk Republik Arab Yaman, yang juga dikenal sebagai Yaman Utara.

Baca juga : Mantan Presiden Yaman Dikabarkan Terbunuh dalam Pertempuran di Sanaa

Beberapa bulan sebelumnya, Yaman Selatan yang independen dibentuk menyusul penarikan Inggris, kemudian menjadi Republik Demokratik Rakyat Yaman yang dikuasai komunis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline