Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Mulai Tahun Depan, Pulau 'Haram bagi Perempuan' di Jepang Ditutup

Diperbarui: 16 Juli 2017   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Okinoshima, Jepang. (STR / JIJI PRESS / AFP )

TOKYO, KOMPAS.com – Para pengunjung tidak akan diizinkan lagi memasuki pulau Warisan Dunia UNESCO di Jepang, yang hanya untuk laki-laki itu, mulai tahun depan.

Pulau kecil Okinoshima, di perempuan wanita dilarang masuk dan pengunjung laki-laki harus mandi telanjang di laut sebelum mengunjungi kuilnya, dijadikan situs Warisan Dunia UNESCO minggu lalu.

Jumlah pengunjung yang dibolehkan masuk di pulau di Laut Jepang (Laut Timur) itu juga dibatasi. Tahun ini baru ada 200 orang yang diizinkan masuk.

Mereka yang masuk untuk mengikuti festival tahunan selama dua jam itu pun harus mematuhi sejumlah peraturan yang sangat ketat.

Baca: Sebuah Pulau di Jepang "Haramkan" Kunjungan Perempuan

Pihak Munakata Taisha, kuil yang memiliki Okinoshima, memutuskan untuk melarang siapa pun berkunjung selain para pendeta untuk melindungi pulau itu dari kerusakan, kata juru bicara kuil tersebut.

"Pelestarian ketat harus dilakukan sekarang setelah pulau tersebut terdaftar di UNESCO," katanya, sebagaimana dilaporkan kantor berita Agence France-Presse (AFP).

"Akan berisiko jika 200 pengunjung terus masuk ke pulau itu," ujar pihak pengelola, menambahkan bahwa Okinoshima adalah pulau yang dilindungi oleh pendeta Shinto.

Pulau tersebut secara permanen dijaga oleh seorang pendeta Shinto yang berdoa kepada dewi pulau itu, sebuah tradisi yang dipertahankan selama berabad-abad.

Walaupun begitu, para akademisi tetap diizinkan mendarat di sana untuk riset dan tujuan pelestarian, tambahnya sang juru bicara.

Baca: Kota Tua Hebron Jadi Warisan Dunia, Israel Protes

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline