Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Membaca Buku Manual, Antara Penting Tidak Penting

Diperbarui: 1 September 2021   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Manual, Penting Tidak Penting (graprint.com)

Olaf adalah kawan dari Jerman. Ia adalah suami dari sahabat istri saya.

Olaf adalah seorang teknisi mesin yang sangat tekun. Di waktu senggang, ia punya hobi memperbaiki seluruh perabotan rumah tangga yang rusak.

Suatu saat Olaf dan istrinya berkunjung ke rumah. Pada saat itu, istri saya sedang mengotak-atik mesin blender buah-buahan keluaran terbaru yang baru dibelinya.

Si Olaf yang melihatnya langsung berteriak; "Salah, itu adalah cara yang salah untuk memulai."

Saat kami masih terheran-heran, si Olaf telah bergerak mencari sesuatu dari dalam dus yang sudah berada di sudut ruangan.

"Ini yang saya maksud," ujarnya. Buku petunjuk alias buku manual pun diperlihatkannya.

Saya dan istri kemudian tertawa keras. Rasanya si bule modern ini kok masih jadul banget ya. Zaman now sepertinya tidak ada lagi yang baca buku manual. Apalagi pada saat itu, mesin blender sudah siap dipakai.

Olaf yang mendengarkan kami tertawa tidak terkejut. Ia sudah tahu tabiat orang Indonesia, termasuk wiwin istrinya.

Ternyata menurut survei, hanya 15% orang Indonesia yang membaca buku manual dan 80% tidak. Sisa 5% lainnya sangat jarang.

Alasannya bisa bermacam-macam. Kalau istri saya karena ia malas membaca. Lebih baik langsung praktek. Dan kalau sudah mulai susah, tinggal diberikan kepada suaminya. Lagipula, ia hampir selalu berhasil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline