Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Mengapa Orang Indonesia Jago Bulutangkis?

Diperbarui: 18 Maret 2021   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Orang Indonesia Jago Badminton? (sumber: indosport.com)

Aku adalah korban perundungan orangtua sendiri. Sebabnya selalu dipaksa menjadi pemain badminton handal. Sedari kecil sudah dimasukkan sebagai anggota PB. Avanti. Bukan karena berbakat. Persisnya koneksi KKN.

Di pusat pelatihan (yang tak serius) ini, diriku lebih banyak merenung. Bercita-cita menjadi pemain layangan kelas dunia, apa daya belum ada cabang olahraga resminya. Bola ditepuk meleset. Mata masih terus memandang ke atas genteng. Siapa tahu ada layangan melengket.

Nasib terbalik dengan sepupu yang masih tinggal serumah. Ia adalah pemain sepak bola berbakat. Pernah diundang PSM untuk audisi. Apa daya Engkong marah-marah;

"Haiya, tidak ada pemain bola terkenal Indonesia, waaaa..." Ujarnya sambil misuh-misuh.

Itulah sebabnya aku diberi nama Rudy. Papa ingin aku bisa seperti dia. Bukan impian yang tidak masuk akal. Papa bilang orang Indonesia seharusnya jago-jago badminton. Layaknya Rudy Hartono (bukan Gunawan).

Rudy Hartono (sumber: kompas.com)

Apakah memang benar demikian?

Memang prestasi Indonesia di bidang olahraga ini cukup presitisius. Sebutkan saja nama-nama pemain terkenal. Mulai dari duo minion. Kevin dan Marcus yang milenial hingga Alan dan Susi Susanti yang barusan ada filmnya.

Menjawab pertanyaan mengapa orang Indonesia jago badminton, mari kita mulai dari pendapat ahlinya. Potongan wawancara ini saya kutip dari sumber (vice.com). Isinya tentang wawancara Abdul Manan Rasudi ke salah satu tokoh badminton terkenal Indonesia, Chrstian Hadinata.  

Koh Chris, demikian nama panggilannya adalah spesialis ganda putra dan campuran. Prestasi di All England terasa kecil dengan kiprahnya di dunia bulutangkis internasional.

Ia mampu berpasangan dengan siapa saja. Mulai dari Ade Chandra, Lius Pongoh, Retno Kustijah, Atik Jauhari, Imelda Wiguna, Ivana Lie, Icuk Sugiarto hingga Liem Swie King.

Hasilnya hanya satu: Gelar juara (hampir) di setiap pertandingan!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline