Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Ramalan Swawujud, Sikap Rasialis Berawal dari "Keinginan" Suami Berselingkuh

Diperbarui: 24 Desember 2020   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Ramalan Swawujud (sumber: moneycrashers.com)

Mawar, seorang ibu rumah tangga berusia 40 tahun. Ia merasa memiliki kemampuan cenayang sejak kecil. Pasalnya, apapun yang ia pikirkan, selalu menjadi kenyataan.

Ramalan terakhirnya adalah tentang suaminya, Arjuna, yang berselingkuh dengan teman sekantor. Melati namanya. Sejak pertemuan pertama pada sebuah pesta yang diselenggarakan oleh kantor suaminya, Mawar sudah memiliki firasat yang kurang bagus terhadap Melati.

Melati adalah seorang wanita berusia 30 tahun. Orangnya cantik, supel dan menarik. Ia merupakan asisten Arjuna di bagian pemasaran. Meskipun selama ini tidak ada bukti yang mendukung teorinya tentang perselingkuhan Arjuna, Mawar selalu menaruh rasa curiga.

Ada saja hal yang ia lakukan untuk mengorek keterangan tentang hubungan Arjuna dengan Melati. Arjuna yang merasa tidak bersalah, mencoba menjelaskan dengan baik kepada Mawar. Hubungan mereka tidak lebih hanya sebatas masalah pekerjaan.

Tapi Mawar tidak pernah puas, dan selalu yakin bahwa dirinya benar tentang Arjuna. Syahdan, rumah tangga yang sedianya harmonis, kini berubah menjadi neraka. Menurut Mawar, semuanya karena kesalahan suaminya yang tidak lagi setia.

Hingga suatu waktu, ia menemukan sebuah pesan dari Melati pada gawai Arjuna.

"Yang tabah ya, mas. Melati selalu siap mendampingimu."

Terkonfirmasi! Suaminya berselingkuh dengan Melati. Mawar kemudian bercerai dengan Arjuna.

Apakah keyakinan Mawar bahwa dirinya memiliki kemampuan cenayang adalah betul? Sebelum kita lanjutkan, ada bagusnya kita mulai bertanya kepada diri kita sendiri.

Pernahkah kamu merasakan sebuah situasi dimana kamu merasa tepat dengan ramalanmu? Kamu mungkin tidak percaya jika dirimu memiliki kemampuan cenayang, tapi apa yang kamu pikirkan jadi kenyataan!

Contoh sederhana, kamu bangun pagi dengan sebuah firasat. Hari ini adalah hari yang buruk. Ramalan kamu menjadi kenyataan! Sebabnya, apa pun yang kamu rasakan, hadapi, temui, semuanya sudah terprogram menjadi sebuah keyakinan. Hari buruk kamu tidak berasal dari sekitarmu, namun dari sikapmu yang berlebihan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline