Lihat ke Halaman Asli

Acek Rudy

TERVERIFIKASI

Palu Gada

Mengubah Nama, Mengubah Nasib dalam Budaya Tionghoa

Diperbarui: 21 Desember 2020   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Mengubah Nama Mengubah Nasib (sumber: mandarinhouse.com)

Pada saat aku duduk di bangku kelas 4 SD, prestasi akademik tidaklah 'jelek-jelek amat.' Menjadi nomor 3 dari urutan terbawah, membuat diriku bukanlah yang terbodoh di dalam kelas.

Kendati demikian, ibunda tercinta tetap menanam bekas rotan pada kedua betis. Permasalahannya karena dua urutan terbawah adalah golongan yang tidak naik kelas. Aku sendiri, masih 'hoki' karena mendapat hukuman percobaan 3 bulan. Tetap bisa naik ke kelas 5, namun jika gagal, maka akan diturunkan kembali ke kelas 4.

'Hoki' tidak diartikan baik olehku. Ibunda yang sakit hati sudah tidak tahan lagi dengan kadar otak anaknya yang ia samakan dengan seekor udang. Kepasrahan meliputi, harus ada yang diperbaiki. Kata nenek, mengubah nama mestinya bisa menjadi solusi.

Dipanggilah seorang encek yang namanya sudah terlupakan. Mengakunya sebagai seorang ahli fengshui, tapi wajahnya lebih mirip seorang dokter dengan kacamata tebalnya. Nama pun berubah. "Cong," yang berarti 'setia,' disulap menjadi "Chong," yang berarti 'pintar.'

Tidak ada acara khusus, apalagi ritual serius. Kelas 6 SD, diriku lulus dengan rangking 3 teratas di kelas.

Hingga kini, peristiwa tersebut masih membekas bebas dalam benak teratas. Apakah ini adalah sebuah motivasi bagiku untuk memperdalam ilmu Numerologi? Tidak juga, karena semua terasa serba kebetulan.

**

Numerologi yang kupahami adalah Numerology Pythagoras. Konsepnya berdasarkan pemikiran filsafat dari Pythagoras yang juga dikenal sebagai bapak matematika modern. Falsafah dasarnya adalah angka dan abjad pada dasarnya memiliki energi yang disebut dengan kualitas angka.

Sementara keyakinan pergantian nama ala Tionghoa adalah bagian dari ilmu metafisika Tiongkok Kuno tentang aliran energi Lima Elemen (Wu-xing) dan prinsip keseimbangan (Yin-yang).

Seorang bayi akan diberikan nama, setelah analisis mendalam terhadap waktu kelahiran. Lima elemen Wu-xing (Logam, Kayu, Air, Api, Tanah) kemudian disandingkan dengan prinsip keseimbangan. Setelah menemukan elemen yang tepat, maka oretan aksara mandarin pada nama kemudian ditentukan.

Prinsip Lima Elemen Wu-xing dan Keseimbangan Yin-yang pada sebuah nama, bukanlah sesuatu yang baku. Seiring waktu berjalan, elemen-elemen ini akan berubah. Perubahannya disebabkan oleh dua pemicu, yaitu eksternal (faktor kondisi alam dan semesta), serta internal (perubahan sikap perilaku akibat pengaruh orang lain di sekitarnya).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline