Lihat ke Halaman Asli

Widiyatmoko

TERVERIFIKASI

Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Slow-Paced Holiday sebagai Tren Liburan Terkini

Diperbarui: 6 September 2022   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Hammock (M.Meyer/pixabay.com)

Bagi beberapa orang yang selalu menjalani kehidupan dalam lingkungan kerja dimana deadline merupakan rutinitas maka jangan sampai itu terbawa ke cara kita menjalani liburan, karena sadar tak disadari kebiasaan itu adakalanya ikut juga berlibur bersama dengan kita.

Sebagai contoh bila driver yang akah menjemput kita di mobil terlambat dan kita langsung menghubunginya serta komplain atau lamanya kita menunggu makanan yang kita pesan melalui layanan hotel.

Bila itu terjadi maka kita tidak sedang dalam liburan sesungguhnya dimana hanya badan kita yang menyadari keberadaan kita di tempat lain sedangkan pikiran dan emosi kita tidak demikian.

Liburan seharusnya membawa dampak positif kepada emosi kita melalui rasa senang, puas, terkesan dan lainnya dan itu hanya dapat terwujud bila kita benar benar berada di tempat liburan baik itu secara emosional maupun fisik.

Liburan juga tidak selamanya mengenai keseimbangan antara banyaknya aktivitas yang menyenangkan dengan banyaknya waktu santai, karena liburan itu mengenai kualitas bukan kuantitas.

Namun bukan pada kualitas layanan yang kita dapatkan dari pihak pelaku usaha wisata tetapi kualitas yang kita ciptakan dan tentukan sendiri berdasarakan pilihan dan preferensi kita sendiri.

Ada sebuah tren wisata yang disebut dengan slow paced holiday yang sesuai dengan makna kualitas liburan tersebut dan pastinya tidak akan membawa serta kebiasaan atau rutinitas kita pada liburan kita.

Konsep slow-paced holiday ini adalah agar liburan kita lebih memberikan sentuhan pada emosi kita bukan fisik sehingga lebih mengutamakan pengalaman daripada kegiatan atau aktivitas serta lebih mengutamakan momen daripada euforia.

Tempat Liburan
Duduk di pasir pantai atau dengan hammock sambil membaca novel di pantai untuk waktu lama adalah salah satu contoh dari slow-paced holiday sehingga mungkin kita juga akan berpikir bahwa slow-paced holiday tergantung pada pemilihan tempat yang jauh dari keramaian, anggapan ini salah.

Liburan dengan konsep ini bisa dilakukan di kota kota juga dengan memilih aktivitas yang tepat seperti berjalan kaki di taman atau bersepeda di zona khusus untuk bersepeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline