Lihat ke Halaman Asli

Peduli Stunting, KKN UNEJ Membangun Desa Kelompok 462 Gelar Seminar Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu di Desa Kebonagung, Lumajang

Diperbarui: 25 Agustus 2022   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Stunting merupakan kondisi pertumbuhan pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) yang terlalu pendek untuk usianya akibat dari kekurangan gizi kronis. Stunting sendiri kerap terjadi di Indonesia dan menjadi momok di masyarakat karena berbanding lurus dengan ekonomi masyarakat tersebut. Selain karena ekonomi masyarakat, ketidaktahuan terhadap nutrisi optimal yang harus diberikan kepada anak-anak juga kerap menjadi penyebab dari stunting yang akan menganggu tumbuh kembang nantinya.  Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui tentang cara deteksi dini balita stunting dan pemberian makanan tambahannya. 

KKN UNEJ Membangun Desa (UMD) kelompok 462 yang mengabdikan diri di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang mengadakan seminar (19/8) yang berjudul “Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Dalam Deteksi Dini Balita Stunting dan Pemberian Makanan Tambahan”.

Kegiatan seminar diisi oleh dua orang pemateri yang terdiri dari Ibu Ns. Musviro, S.Kep., M.Kes. dan Ibu Sri Wahyuningsih, S.ST., M.Keb dan diperuntukkan bagi 23 kader posyandu di Desa Kebonagung dengan rincian 9 kader dari Posyandu "Permata Bunda" Dusun Krajan, 7 kader dari Posyandu "Kasih Ibu" Dusun Kebonarang, dan 7 Kader dari Posyandu "Bintang Ceria" Dusun Kebonagung Kidul. Acara ini dibuka dengan serangkaian kegiatan seperti sambutan dari perwakilan perangkat desa yang diwakili oleh Bapak Solihin yang mengapresiasi kegiatan seminar ini. 

“Terima kasih kepada teman-teman dari KKN UNEJ yang telah meluangkan waktunya untuk mengadakan acara seperti ini. Saya sebagai perwakilan pihak Desa Kebonagung mengucapkan terima kasih dan semoga setelah adanya acara seminar ini dapat bermanfaat kepada kita semua,” ungkap beliau di salah satu bagian sambutannya. 

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari koordinator mahasiswa KKN 462, pembacaan doa, pemutaran lagu Indonesia Raya dan pretest. Setelah itu materi diawali dengan pembahasan mengenai stunting dan deteksi dini. 

Dilakukan juga praktik pengukuran pertumbuhan yang benar dengan alat peraga berupa timbangan bayi dan infantometer yang dibantu mahasiswa keperawatan. Ibu Ns. Musviro, S.Kep., M.Kes. juga turut memandu para kader kesehatan posyandu dalam praktik bersama mahasiswa keperawatan. 

foto-kkn-63077356c835126b1f4025b3.jpeg

Hal ini dilakukan agar para kader mampu serta tanggap dalam mendeteksi balita stunting yang ada di sekitarnya. Mengingat Kader merupakan pioner terpenting dan penggerak utama keluarga serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam segala upaya pencegahan stunting. 

Maka dari itu, dalam seminar dibekali dengan pengetahuan tentang pentingnya posisi kader sebagai pendeteksi stunting serta pengetahuan tentang antropometri (cara pengukuran, penimbangan, dan penilaian status gizi).

Dokpri

Tema kedua dibawakan oleh Ibu Sri Wahyuningsih, S.ST., M.Keb. yang dikhususkan pada peningkatan pengetahuan para kader tentang pemberian makanan tambahan pendamping ASI. Pemberian MPASI bertujuan untuk melatih dan membiasakan bayi mengonsumsi makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya seiring dengan pertambahan usianya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline