Lihat ke Halaman Asli

kkn sumberanyar

Universitas Jember

Mahasiswa KKN UMD 299 Melakukan Distribusi Pupuk Organik dari Kotoran Sapi Hasil Pelatihan kepada Petani di Sumberanyar

Diperbarui: 21 Agustus 2022   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Distribusi Pupuk Organik Kepada Petani Sumberanyar. Dokpri

Setelah melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi, program kerja lanjutan Kelompok KKN 299 di Desa Sumberanyar yaitu mendistribusikan pupuk hasil pelatihan kepada warga Dusun Tengginah, Desa Sumberanyar yang bernama Bapak Kosmoto. 

Kegiatan tersebut dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2022. Pendistribusian pupuk tersebut diberikan kepada petani yang memiliki lahan pertanian kosong yang masih belum ditanami tanaman. Hal tersebut karena pemakaian pupuk organik berperan penting dalam merawat atau menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaan berlebihan menggunakan pupuk anorganik atau kimia. 

Selain itu, penggunaan pupuk organik juga sangat bermanfaat dalam meningkatkan produksi pertanian baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, mengurangi pencemaran lingkungan dan juga dapat meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. 

Menurut Bapak Kosmoto warga Dusun Tengginah penggunaan pupuk anorganik seperti urea dapat menyebabkan tanah menjadi kurang subur sehingga hal ini berpengaruh terhadap hasil panennya yang dapat menurun. 

Untuk itu diperlukan penggunaan pupuk organik dari kotoran sapi guna mengembalikan kesuburan tanah. Namun, selama ini di Desa Sumberanyar penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk organik langsung diberikan ke lahan kosong pertanian tanpa melalui proses fermentasi terlebih dahulu sehingga kurang maksimal. (18/08/2022)

Penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk organik ini lebih baik jika diproses terlebih dahulu melalui fermentasi dibandingkan dengan langsung diaplikasikan ke lahan pertanian. Hal tersebut karena kotoran sapi ataupun pupuk kandang tidak dapat langsung terurai menjadi kompos. Kotoran sapi tersebut masih dalam bentuk unsur yang kompleks, belum sederhana. 

Agar kotoran sapi tersebut dapat diubah menjadi unsur yang lebih sederhana, maka kotoran sapi harus dibusukkan terlebih dahulu. Pembusukkan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara alami dan modern. 

Apabila menggunakan cara alami, pembusukan akan memakan waktu yang lama. Maka melalui pembusukan modern kotoran sapi tersebut diolah dengan EM4 yang berisi mikroorganisme yang dapat membantu penguraiannya sehingga kotoran sapi tersebut dapat cepat menjadi bokashi.

Menurut bapak Kosmoto, dengan adanya pelatihan dan pendistribusian pupuk organik dari kotoran sapi yang diadakan oleh Kelompok KKN 299 di Desa Sumberanyar sangat bermanfaat bagi para petani, karena petani dapat membuat pupuk organik yang difermentasi terlebih dahulu. Selain itu, juga dapat menghemat biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani. (18/08/22)

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai KKN Tematik UMD Universitas Jember, Anda dapat mengakses link "LP2M Universitas Jember"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline