Kegiatan pelatihan pengambilan foto & video UMKM Lafme Cakery
Babadan, 28 Juli 2025 -- Desa Babadan memiliki potensi ekonomi kreatif yang besar, terutama di sektor UMKM produk olahan pangan lokal. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan dalam pemasaran digital. Sebagian besar pelaku UMKM masih mengandalkan strategi pemasaran konvensional seperti penjualan langsung atau mengandalkan jaringan kenalan. Minimnya penggunaan platform digital menyebabkan jangkauan pemasaran terbatas, ditambah dengan kualitas konten promosi yang kurang menarik, seperti foto dengan pencahayaan kurang baik atau video yang tidak informatif. Padahal, di era digital seperti sekarang, konten visual yang baik sangat penting untuk menarik perhatian konsumen.
Menyadari tantangan ini, Kelompok 59 Kuliah Kerja Nyata Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (KKN FIA UB) mengadakan Program Pendampingan Pemasaran Digital Berbasis BUMDes untuk memberdayakan pelaku UMKM setempat. Program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan promosi digital dengan pendekatan praktis dan langsung. Peserta mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang berbagai keterampilan penting. Seperti teknik pengambilan foto dan video produk, mulai dari cara mengatur sudut pengambilan gambar, pencahayaan yang optimal, hingga komposisi agar hasil visual lebih menarik. Selain itu, peserta juga diajarkan cara mengedit konten menggunakan aplikasi editing untuk menghasilkan materi promosi yang lebih profesional dan memikat. Tidak hanya berhenti pada aspek teknis, pelatihan ini juga membekali peserta dengan strategi promosi di media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan Facebook, agar dapat menjangkau calon pembeli secara lebih luas
Pelatihan dilakukan secara langsung di lokasi UMKM dengan pendekatan yang disesuaikan menurut kebutuhan masing-masing usaha. Pada hari pertama, kegiatan difokuskan pada Lafme Cakery, sedangkan pada hari kedua, pelatihan diarahkan kepada Kopi Mbah Bongso dan Hanumbara Coffee. Kelompok KKN FIA 59 memilih ketiga UMKM tersebut sebagai peserta pelatihan karena berdasarkan pengamatan media sosial serta hasil survei, ketiga usaha ini menunjukkan kebutuhan yang cukup signifikan akan pelatihan. Kopi Mbah Bongso, penghasil kopi robusta dari Desa Babadan yang telah menembus pasar internasional. Meski produk ini sudah dikenal luas, branding dan promosi di media sosial masih kurang menarik dan tidak konsisten, sehingga kesan yang muncul di publik kurang menggambarkan keistimewaan kopi tersebut. Pelatihan ini bertujuan memberikan dukungan untuk meningkatkan kualitas pemasaran dan memperkuat citra produk, agar produk UMKM Desa Babadan dapat lebih dikenal luas baik secara lokal maupun global.
Menurut Satria, Koordinator Desa KKN FIA UB 59, program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membuka peluang baru bagi UMKM setempat. "Dengan konten yang lebih baik dan strategi pemasaran yang tepat, produk lokal bisa bersaing tidak hanya di tingkat desa, tetapi juga di pasar yang lebih luas," ujarnya.
Melalui kolaborasi dengan BUMDes, program ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa secara berkelanjutan. Dengan kemampuan pemasaran digital yang lebih baik, pelaku UMKM dapat memperluas pasar, meningkatkan penjualan, dan memperkuat merek produk lokal.
Ayo Dukung UMKM Desa Babadan!
Mari bersama-sama membantu produk lokal berkembang melalui pemasaran digital yang efektif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI