Lihat ke Halaman Asli

KKN MBKM Peduli Stunting 2023

Universitas Negeri Malang

Mahasiswa KKN MBKM Peduli Stunting (Penting) UM: Perbaiki Keseimbangan Gizi melalui Menu yang Dikonsumsi sebagai Upaya Penurunan Angka Stunting

Diperbarui: 13 Desember 2023   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama kader dan bidan posyandu (dokumentasi pribadi)

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi pada sejak bayi lahir dan pada masa awal setelah lahir atau dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).  Salah satu penyebab dari stunting adalah gizi. Ketidakseimbangnya gizi menyebabkan berbagai dampak, baik dampak jangka pendek maupun panjang. Salah satu dampak jangka panjang dari masalah gizi adalah stunting.

Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang untuk mengabdi. Dengan bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Jawa Timur, kami melakukan upaya dalam penurunan angka stunting di Desa Asmorobangun. "Angka stunting di desa ini memang masih tinggi dan penyebabnya juga banyak apalagi jika sudah keturunan pendek bakalan susah", ujar Kepala Desa Asmorobangun. Berdasarkan alasan tersebut, mahasiswa KKN MBKM Peduli Stunting (PENTING) Universitas Negeri Malang melakukan penyuluhan dan konsultasi gizi di setiap posyandu.

Penyampaian materi penyuluhan menu sehat (dokumentasi pribadi)

Kegiatan yang pertama yaitu penyuluhan terkait menu sehat dengan sasaran ibu hamil, menyusui, dan anak balita yang diketuai oleh Maharani Rohma Hidayanti, dan beranggotakan Aliffia Dinda Audisabrina, Erika Nur Fa'izah, Hellen Arta Tri Andalini, Jovanka Festylia Andari, Lailatul Hidayah, Laili Indah Fauziah, Muhammad Fajar Fatur Rohman, Muqaddimah Raiska Harsoni, Nur Amalina Farhah 'Izzati, Zelda Zawal Zettira Zahroh. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2023 di Aula Balai Desa Asmorobangun dengan sasaran berjumlah 20 orang. Penyampaian materi pada penyuluhan ini meliputi tentang Isi Piringku, makanan untuk bayi usia 6-24 bulan dan 2 tahun keatas, makanan untuk ibu hamil dan ibu menyusui, kandungan suatu makanan, masalah kesehatan gizi, gizi pada balita, gizi pada ibu hamil, gizi pada ibu menyusui. 

Sebelum melakukan penyuluhan para sasaran akan diberi pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan, kemudian penyampaian materi, sesi tanya jawab, pengisian post-test untuk evaluasi dari materi yang telah disampaikan. Hasil dari pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan sebesar 22,7%.

Kegiatan konsultasi gizi (dokumentasi pribadi)

Kegiatan yang kedua adalah melakukan konsultasi gizi di setiap posyandu. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6-20 November 2023. Yang bertugas memberikan konseling adalah mahasiswa KKN  MBKM Peduli Stunting (PENTING) Universitas Negeri Malang yaitu Maharani Rohma Hidayanti dan Jovanka Festylia Andari. 

Penerima konseling gizi dilakukan secara person to person bagi balita yang mengalami  underweight (berat badan tidak sesuai dengan usia), wasting (berat badan tidak sesuai dengan tinggi badan), dan stunting (tinggi badan tidak sesuai dengan usia). Asal muasal dari diketahuinya kategori tersebut dari data tinggi badan dan berat badan yang di input ke website "Si Gizi" oleh Hellen Arta Tri Andalini dan Aliffia Dinda Audisabrina. 

"Wah bagus mbak diadakan konsultasi gizi seperti ini karena memang sangat dibutuhkan selama ini", papar salah satu kader posyandu. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperbaiki kandungan gizi yang mereka konsumsi dan memberikan pengetahuan kepada ibu dari balita yang mengalami berat badan kurang, tinggi badan kurang, atau berat badan berlebih. 

Dengan adanya penyuluhan dan konsultasi gizi ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan sasaran tentang menu sehat dan mengedukasi berbagai permasalahan gizi agar para orang tua lebih memperhatikan lagi kandungan gizi yang mereka berikan kepada anak mereka guna menciptakan generasi yang berkualitas. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline