Lihat ke Halaman Asli

Ritus Kata

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sir…
Aku larung perahu diatas pasir
Lembut menyisir putih-kata di atas
Gumpalan mega

Sir…
Kujangkau tubuh-Nya dengan
Sebatang pena-selembar cinta

Metamorfosa di atas subuh yang basah
Mengusir takutku
Mendekat pada-Mu
Menyusun memoar rindu atas nama pecinta
Gelegak hasrat bara membara
Dalam sirkus di udara

Aku bacakan tilawah
Di ritus-ritus pemujaan
Tempat para malaikat mengaburkan
Seluruh dosa-dosa hamba

Interval sepenggal nada, di alunkan
Sampai mabuk aku atasmu
Menggapai gunung
Menyisir ngarai
Menjelajah kedalaman matamu

Nyala-nyala lilin kehidupan
Mengantarkan aku
Menuju negeri terjauh
Tempat khidir membasuh usia
Menawarkan perih yang kian menganga

Lalu,
Sampailah aku…
Sir…
Menuju hilir
Pada muara yang kehilangan rupa
Sketsa yang tak selesai
Di setiap getar langkah, bahkan
Lebih indah dari kematian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline