Lihat ke Halaman Asli

Rizkhy Alfiansyah

Mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi di Universitas Diponegoro

KKN Model Baru, Mahasiswa Undip Berdayakan Masyarakat di Tengah Pandemi

Diperbarui: 8 Agustus 2020   07:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Virus Corona atau Covid-19 merupakan virus jenis baru dari coronavirus yang menular dari manusia ke manusia. Laporan WHO menyatakan, jenis virus ini menginfeksi sistem pernapasan pada manusia melalui reseptor yang terdapat pada sel mukosa mulut, hidung dan mata. Gejala akibat terinfeksi virus ini antara lain, batuk, demam, flu, dan sesak nafas. 

Semakin merebaknya corona virus jenis ini di DKI Jakarta setelah penetapan adaptasi kebiasaan hidup baru dan bahkan ketika menginfeksi manusia tanpa disertai munculnya gejala memberi kontribusi signifikan terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif untuk setiap harinya. Berdasarkan data harian Kompas, Kelurahan Pondok Kelapa menempati posisi keempat dengan kasus covid-19 tertinggi di tingkat Kecamatan Duren Sawit dengan angka kasus 83 per 24 Juli 2020. 

Dengan jumlah kasus positif covid yang kian meningkat, dampak yang ditimbulkan akan semakin meluas terutama pada pelaku penggerak ekonomi terbesar di Indonesia, yaitu Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM). 

Berdasarkan pernyataan Ketua Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun, menyatakan realisasi kontribusi UMKM terhadap PDB pada tahun 2018 mencapai 60,34% dan menyerap tenaga kerja sebanyak 117 juta tenaga kerja atau sekitar 96%. UMKM di masa pandemi menjadi sektor yang terdampak sangat berat dan menghilangkan potensi kenaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui meningkatnya pengangguran dan menurunnya daya beli masyarakat. 

Terlebih lagi para pelaku UMKM harus beradaptasi dengan perkembangan digitalisasi baik pada proses produksi, maupun pemasaran produk. Hal ini dikarenakan, para konsumen membutuhkan kecepatan dalam proses transaksi dan fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan terhadap produk. Permasalahan tersebut yang mendorong mahasiswa UNDIP untuk membantu masyarakat dalam memiliki dan menyediakan proteksi terhadap penyebaran virus melalui program Kuliah Kerja Nyata(KKN) yang bertema Pencegahan Covid dan membantu para UMKM yang belum mengoptimalkan peran digital dalam proses pemasaran produknya.

Pada masa pendemi ini, UNDIP menerjunkan mahasiswanya untuk melaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui program KKN yang bertema Pencegahan Covid dan Suistainable Development Goals yang proses pelaksanaanya dilakukan di domisili masing-masing tempat tinggal mahasiswanya atau disebut KKN Balik Kampung. 

Mahasiswa diminta menyiapkan dua program yang masing-masing harus berkaitan dengan ilmu disiplin yang diampu dan berkaitan dengan tema yang diusung. KKN Balik Kampung dilaksanakan selama 6 Minggu yang dimulai sejak tanggal 5 Juli hingga 15 Agustus 2020. Harapannya dengan KKN Balik Kampung ini, mahasiswa bisa memberdayakan masyarakat di tempat tinggalnya dan mengenal lebih jauh terkait potensi lingkungan daerah tempat tinggal.

Program pertama yang diluncurkan pada Minggu kedua KKN adalah Handcover, yaitu program penyuluhan dan sosialisasi pembuatan handsanitizer berbahan alami dengan menggunakan pendekatan biaya minimum dan manfaat maksimum kepada para pemilik warung kelontong dan sayur di lingkungan RT 011/003 Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur. 

Konsep dan materi disampaikan melalui 3 poster yang terdiri dari Manfaat Daun Sirih dan Jeruk Nipis, Perbedaan Hand sanitizer Alkohol dan Non Alkohol, dan Tata Cara Penerapan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid di Toko dan Warung Kelontong, serta 1 video tutorial tentang "Cara Membuat Handsanitizer dengan Menggunakan 2 Bahan Alami". 

Bahan alami yang digunakan dalam pembuatan hand sanizer antara lain daun sirih dan jeruk nipis. Melalui pendekatan Least Cost dan Maximum Utility masyarakat dapat membuat hand sanitizer sendiri dengan biaya yang dikeluarkan minimal tetapi manfaat yang diberikan tidak hanya sekedar membersihkan tangan dari berbagai virus dan bakteri, melainkan menjauhi dari iritasi kulit, melembutkan tangan, dan aroma yang menenangkan. 

Program ini didasari oleh pengamatan yang dilakukan pada awal Minggu KKN berlangsung, ditemukan bahwa kurangnya penerapan jaga jarak, menggunakan masker, dan minimnya fasilitas cuci tangan atau hand sanitizer di tempat-tempat yang rawan penularan virus. Hal tersebut yang membuat hasrat mahasiswa Undip untuk membantu dalam menyediakan fasilitas dan membantu masyarakat dalam mengenal hand sanitizer alami yang sangat praktis dan lebih aman untuk digunakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline