Lihat ke Halaman Asli

khurin in nailil rohmah

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Perempuan dalam Al-Qur'an: Refleksi Spiritual dan Sosial di Zaman Sekarang

Diperbarui: 17 Juni 2025   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber:pinterest)

Perempuan dalam Al-Qur'an bukanlah tokoh pinggiran, melainkan sosok aktif yang memiliki peran strategis dalam sejarah wahyu, moralitas umat, dan spiritualitas manusia.Al-Qur'an menceritakan banyak kisah Perempuan seperti Maryam yang taat dan suci, hingga istri Abu Lahab yang suka memfitnah sebagai pelajaran dan contoh bagi kita semua. Kisah-kisah ini tetap relevan sampai sekarang karena kondisi perempuan zaman sekarang juga penuh tantangan.

Saat ini, banyak perempuan mengalami tekanan sosial, seperti dituntut untuk tampil sempurna di media sosial, dinilai hanya dari fisiknya, atau dianggap rendah jika belum menikah. Di sisi lain, masih banyak juga yang hidup dalam hubungan yang tidak adil, dipaksa patuh tanpa bisa menyuarakan pendapat, bahkan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, banyak perempuan juga terjebak dalam lingkungan media yang toxic  suka menyebar gosip, hoaks, atau saling menjatuhkan di internet.

Karena itu, belajar dari kisah perempuan dalam Al-Qur'an sangat penting. Bukan hanya untuk tahu sejarahnya, tapi juga untuk dijadikan cermin dan pelajaran agar perempuan hari ini bisa lebih kuat secara iman, berani menjaga prinsip, dan tahu bahwa mereka punya hak untuk didengar dan dihormati.Perempuan dalam Al-Qur'an tampil dalam berbagai bentuk peran dan karakter, mulai dari tokoh teladan hingga peringatan. Berikut merupakan beberapa figure Perempuan yang tercantum dalam al-Qur'an:

1. Istri Abu Lahab: Penyulut Fitnah di Tengah Masyarakat

Salah satu perempuan yang dijadikan simbol keburukan oleh Al-Qur'an adalah istri Abu Lahab, yakni Arw binti Harb atau lebih dikenal sebagai Ummu Jamil. Dalam Surah Al-Lahab, Allah SWT berfirman:

"وَٱمْرَأَتُهُۥ حَمَّالَةَ ٱلْحَطَبِ ۝ فِى جِيدِهَا حَبْلٌۭ مِّن مَّسَدٍۭ" 

Artinya:"Dan istrinya, pembawa kayu bakar. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal." (QS. Al-Lahab: 4-5)

Ummu Jamil dikenal sebagai tokoh antagonis dakwah Islam yang tidak hanya menolak ajaran Rasulullah , tetapi juga aktif menyebarkan kebencian, menabur fitnah, dan menyiarkan permusuhan di tengah masyarakat. Dalam tafsir para ulama seperti Ibn Katsir, "pembawa kayu bakar" dimaknai secara majazi sebagai penyulut fitnah dan penyebar provokasi. Jika dihubungkan dengan realitas hari ini, perilaku Ummu Jamil sangat relevan dengan fenomena penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan cyberbullying yang terjadi di media sosial. Banyak orang, termasuk perempuan, terjebak dalam sikap gemar menyebarkan gosip, komentar sinis, dan fitnah tanpa sadar bahwa perbuatan itu bisa menjadi sumber azab di akhirat. Maka, penting bagi perempuan muslim masa kini untuk menjaga etika digital, menyaring informasi, dan menghindari menjadi bagian dari rantai keburukan.

2.  Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth: Kedekatan Tidak Menjamin Iman

Berbeda dengan Ummu Jamil yang berasal dari kalangan kafir Quraisy, kisah tragis justru datang dari dua perempuan yang menjadi istri para nabi. Allah SWT berfirman:

"ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًۭا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱمْرَأَتَ نُوحٍۢ وَٱمْرَأَتَ لُوطٍۢ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَـٰلِحَيْنِ فَخَانَتَـٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيْـًۭٔا ۖ وَقِيلَ ٱدْخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَ"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline