Lihat ke Halaman Asli

khumaediimam

Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Puisiku Puisimu

Diperbarui: 23 November 2020   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merangkai kata penuh makna. Tak sekedar tatanan diksi berirama. Menyayat hati yang luka, menghanyut gembira insan pembaca. Mengaduk-aduk  jiwa dan suasana.

Olahan kata yang terungkap, meletup bagai senjata yang begitu mantap. Menembus relung jiwa penuh arti. Pelipur lara duka diri.

Puisi, gambaran isi hati. Puisi imajinasi yang hakiki. Tanpa tendensi, privasi tiap pribadi. Puisi adalah cermin insani. 

Puisiku tersebar di alam jagad. Puisiku terbang kesana kemari. Terdengar lantang di setiap ajang. Menerbangkan sang penciptanya. Menggaungkan para pelantunnya. 

Puisiku Puisimu, tak akan pernah sama. Walau terlahir dari rahim serta tempat yang sama. Karena puisi adalah wujud hati, dalam diksi serta irama yang memikat beda insani. 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline