Mohon tunggu...
khumaediimam
khumaediimam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Menulis Atau Mati.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisiku Puisimu

23 November 2020   23:37 Diperbarui: 23 November 2020   23:51 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merangkai kata penuh makna. Tak sekedar tatanan diksi berirama. Menyayat hati yang luka, menghanyut gembira insan pembaca. Mengaduk-aduk  jiwa dan suasana.

Olahan kata yang terungkap, meletup bagai senjata yang begitu mantap. Menembus relung jiwa penuh arti. Pelipur lara duka diri.

Puisi, gambaran isi hati. Puisi imajinasi yang hakiki. Tanpa tendensi, privasi tiap pribadi. Puisi adalah cermin insani. 

Puisiku tersebar di alam jagad. Puisiku terbang kesana kemari. Terdengar lantang di setiap ajang. Menerbangkan sang penciptanya. Menggaungkan para pelantunnya. 

Puisiku Puisimu, tak akan pernah sama. Walau terlahir dari rahim serta tempat yang sama. Karena puisi adalah wujud hati, dalam diksi serta irama yang memikat beda insani. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun