Lihat ke Halaman Asli

kholida

Assalamualaikum

Digitalisasi Keuangan Syariah Menuju Keuangan Inklusif : Kerangka Maqashid Syariah

Diperbarui: 21 Januari 2021   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Google.com

Oleh: 

Rany Laily Kurniawati (31401700287) , Ratna Zulfikarianti Putranto (31401700289) dan  Kholida (31401700323) - Mahasiswi Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sultan Agung

Pembimbing: Drs. Osmad Muthaher, M.Si - Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sultan Agung 

Ketidakmerataan akses terhadap perbankan di antara daerah perkotaan dan pedesaan menyebabkan rendahnya tingkat inklusi dan literasi keuangan. Berdasarkan data World Bank tahun 2011 tingkat kepemilikan akun perbankan orang Indonesia sekitar 20% dari total penduduk, selanjutnya pada tahun 2014 meningkat menjadi sekitar 36% dari total penduduk dan pada tahun 2017 kembali mengalami peningkatan menjadi sekitar 49%. Walaupun terjadi peningkatan yang cukup baik, tetapi jika dilihat nilai rata-rata pertumbuhan kepemilikan akun perbankan tahun 2011-2017 hanya sekitar 14,5% artinya masih banyak orang Indonesia yang belum mendapatkan akses terhadap perbankan. (https://globalfindex.worldbank.org)

Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dan praktisi keuangan syariah adalah memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan syariah. 

Adopsi teknologi mulai dilakukan lembaga keuangan syariah untuk menghadapi era digitalisasi, contohnya pendirian full-fledged digital bank pertama di Bahrain oleh Bahrain Islamic Bank dan penawaran sukuk melalui blockchain oleh Al Hilal Bank di UAE. Platform digital juga telah dimanfaatkan untuk pengumpulan dana sosial keagaamaan seperti zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS). (https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/laporan-perkembangan- keuangan-syariah-indonesia) 

Technology Acceptance Model (TAM) 

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan perilaku yang digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem teknologi informasi. Model ini mengusulkan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem yang baru, sejumlah faktor mempengaruhi keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan akan menggunakan sistem teknologi informasi. 

Inklusi Keuangan 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline