Lihat ke Halaman Asli

Kheyene Molekandella Boer

Apapun Yang Terjadi Jangan Pernah Menyalahkan Tuhan

Re-Branding Starbucks sebagai Penguatan Merek "Logo Tanpa Nama"

Diperbarui: 15 Mei 2019   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.foodbeast.com

Siapa yang tak kenal dengan nama "Starbucks", hampir masyarakat dunia kenal dengan outlet kopi terbesar di dunia yang telah memiliki 15.000 outlet di 42 negara. Di Indonesia sendiri kesuksesan Starbucks terbukti sebagai salah satu nominasi dari 19 label terdepan di Indonesia versi Asia's Top 1.000 Brands oleh The Nielsen Company dan Campaign Asia-Pasific (www.okefood.com). 

Starbucks masuk ke Indonesia pada tanggal 17 Mei 2002 tepatnya di Plaza Indonesia. Logo Starbucks sendiri tidak lepas dari mitos Yunani yang hingga kini melegenda. Sosok perempuan berambut panjang pada logo Starbucks adalah Dewi Sirenes.

Siren atau "Seirenes" (bahasa Yunani: ) adalah makhluk Naiad (makhluk air) yang hidup di batu karang. Sedangkan nama Starbucks berasal dari kapten Ahab yang melakukan petualangan di lautan lepas sehingga pemilihan Sirenes ini dirasa tepat. Dominasi warna hijau dengan dua bintang lalu memperlihatkan Dewi Sirenes menggunakan tiara / mahkota.

Sayangnya, logo tersebut mengundang kecaman dari berbagai pihak terkait adanya gambar puteri duyung yang menampakan payudaranya. Atas dasar inilah dilakukan revisi logo dengan sedikit menurunkan rambut Dewi Sirenes untuk menutupi dadanya.

Terlepas dari cerita  dibalik logo tersebut, Starbucks tercatat telah beberapa kali melakukan perubahan pada logo mereka. Hingga pada perubahan terakhir di tahun 2011, Starbucks memutuskan menhilangkan kata "Starbucks Coffee" yang selama ini menjadi identitas mutlat outlet kopi terkemuka dunia tersebut.

Persaingan global yang semakin kompetitif ini membuat Starbucks harus melakukan sesuatu yang baru untuk menunjukan nama besarnya di pasar dunia.

Merubah logobukan berarti Starbucks sedang mengalami krisis finansial di internal ataupun krisis lainnya, melainkan perubahan tersebut bermaksud bahwa Starbucks telah mempersiapkan diri mereka memberikan kejutan, sesuatu yang baru untuk para konsumen mereka.

Perubahan Logo Starbucks "Out of The Coffee"

"Buat apa menghindar? Cepat atau lambat, suka atau tidak, perubahan hanya soal waktu. Semua boleh berubah, semua boleh baru, tapi satu yang harus dipegang : Kepercayaan".

- Soe Hok Gie -

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline